Alquran Dibakar, Iran Panggil Diplomat Norwegia

Rabu, 27 November 2019 - 14:16 WIB
Alquran Dibakar, Iran Panggil Diplomat Norwegia
Para polisi di Adger, Norwegia menindak demonstran kelompok SIAN yang membakar Alquran dalam demo hari Sabtu pekan lalu. Foto/Twitter @AndreassenLena
A A A
TEHERAN - Iran memanggil diplomat Norwegia di Teheran untuk menyampaikan kecaman keras dan keberatan atas pembakaran kitab suci Alquran oleh demonstran anti-Islam di negara Eropa tersebut. Langkah serupa sebelumnya dilakukan Pakistan.

Demonstran yang membakar kitab suci umat Islam itu adalah pemimpin organisasi SIAN (Stop Islamisation of Norway), Lars Thorsen. Pembakaran yang menyulut kemarahan komunitas Muslim setempat dan dunia itu terjadi dalam demo di Kristiansand beberapa pekan lalu.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pihaknya telah memanggil kuasa usaha Norwegia karena negara itu tidak memiliki duta besar di Teheran. Kementerian itu memperingatkan bahwa tindakan Thorsen yang membakar Alquran memiliki konsekuensi berbahaya yang dapat mengarah pada perluasan ekstremisme dan kekerasan di negara Eropa.

Kantor Direktur Eropa Utara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan kepada kuasa hukum Norwegia bahwa 1,5 miliar umat Muslim tidak bisa menerima tindakan itu dengan dalih "kebebasan berekspresi".

Kantor itu mendesak pemerintah Norwegia untuk mencegah pengulangan dari tindakan penghasut tersebut dan menindak para pelaku di balik tindakan semacam itu.

Sementara itu, Kuasa Usaha Norwegia menekankan bahwa dia akan menyampaikan protes Republik Islam Iran kepada pemerintah Norwegia.

"Pemerintah Norwegia benar-benar menolak tindakan ini dan kebijakan utama kami adalah untuk melindungi kebebasan berekspresi dan berkeyakinan dan untuk mencegah penyebaran ujaran kebencian, dan bahwa pemerintah Norwegia berkomitmen untuk melindungi keselamatan umat Islam yang tinggal di negara itu serta mencegah tindakan ekstremis dan memecah belah," kata diplomat tersebut seperti dikutip dari Mehr News, Rabu (27/11/2019), tanpa disebutkan namanya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.7958 seconds (0.1#10.140)