50.000 Bidang Tanah di Kabupaten Sleman Belum Bersertifikat

Selasa, 26 November 2019 - 15:30 WIB
50.000 Bidang Tanah di Kabupaten Sleman Belum Bersertifikat
Warga Sleman menunjukkan sertifikat tanah mereka usai penyerahan di Gedung Serbaguna, Sleman, Selasa (26/11/2019). FOTO/SINDOnews/PRIYO SETYAWAN
A A A
SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyerahkan 1.000 sertifikat Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Partisipasi Masyarakat (PTSL PM 2019) kepada 670 warga Desa Caturharjo, Triharjo, Trimulyo dan Pandowoharjo, Kecamatan Sleman di Gedung Serbaguna, Sleman, Selasa (26/11/2019). Seribu sertifikat itu terdiri dari 250 sertifikat bagi 150 warga Desa Caturharjo, 250 sertifikat bagi 180 warga Triharjo, 250 Sertifikat bagi 165 Trimulyo, dan 250 sertifikat bagi 175 warga Pandowoharjo.

Bupati Sleman Sri Purnomo secara simbolis menyerahkan sertifikat kepada perwakilan warga penerima. Dalam kesempatan itu juga diserahkan 14 sertifikat proses tukar-menukar tanah milik warga Tridadi, Sleman dengan tanah kas Desa Pandawoharjo, Sleman dan bantuan GNSS TRK/CORRS alat ukur kepada Kantor Pertanahan Sleman.

Kepala Kantor Pertanahan Sleman Rudi Prayitno mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah memberikan 650.000 dari 700.000 sertifikat di Sleman. Hingga kini masih tersisa 50.000 sertifikat yang belum terselesaikan. "Sertifikat yang belum jadi akan diselesaikan secepatnya," kata Rudi.

Rudi optimistis bisa menyelesaikan sertifikat tanah tersebut. Apalagi dengan adanya alat ukur GNSS TRK/CORRS akan memudahkan dalam menentukan titik koordinat dalam pengukuran, sehingga akan membantu pekerjaan bagian pertanahan.

"Sekarang tidak perlu lagi narik-narik tali tinggal diukur langsung bisa dapat titik koordinatnya, sehingga kendala kami di lapangan bisa berkurang dengan adanya bantuan alat ukur ini," katanya.

Sri Purnomo mengharapkan warga yang menerima sertifikat dapat menjaganya, jangan mudah melepas sertifikat itu kepada pihak yang menawarkan akan memberikan keuntungan. "Jangan sampai nanti diajak kerja sama bagi hasil, sering saya mendapati kasus seperti itu bahkan ada yang sampai hilang sampai dilelang oleh lembaga keuangan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2209 seconds (0.1#10.140)