Lelaki Idiot di Salatiga Aniaya Neneknya hingga Meninggal Dunia

Selasa, 26 November 2019 - 15:03 WIB
Lelaki Idiot di Salatiga Aniaya Neneknya hingga Meninggal Dunia
Seorang nenek di Kota Salatiga meninggal dunia setelah dianiaya oleh kerabatnya yang mengalami gangguan jiwa. FOTO/ILUSTRASI/DOK.SINDOnews
A A A
SALATIGA - Harni (60), warga Klampeyan RT 03/RW 01 Kelurahan Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Salatiga ditemukan terkapar di lantai rumahnya dengan sejumlah luka di wajah dan mulut, Senin ( 25/11) sore. Korban akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RSPAW dr Ario Wirawan Salatiga.

Diduga, korban dianiaya oleh kerabatnya, DAS (25), warga Jagalan, Kelurahan Cebongan, Kecamatan Argomulyo. Pelaku yang diketahui mengalami gangguan mental ini, menganiaya neneknya lantaran emosi.

Kasubbag Humas Polres Salatiga AKP Joko Lelono mengatakan, kejadian ini pertama kali diketahui oleh Partinah (50) yang tinggal satu rumah dengan korban. Saat itu, Senin (25/11/2019) sekitar pukul 16.30 WIB, Partinah pulang dari bekerja dan mendapai korban tergelatak dilantai dan merintih kesakitan.

"Saksi kemudian meminta tolong tetangga untuk menolong korban. Selanjutnya korban dibawa ke RSPAW dr Ario Wirawan. Setibanya di rumah sakit, korban langsung mendapatkan perawatan medis. Namun sekira pukul 17.00 WIB, korban dinyatakan meningga dunia," kata AKP Joko Lelono, Selasa (26/11/2019).

Sebelum kejadian, pelaku terlihat berada di depan rumah korban bersama sejumlah tetangga. "Sebelum Partinah berangkat kerja, saksi ini melihat pelaku berada di depan rumah bersama tetangganya. Kemudian saksi berangkat kerja dan ketika pulang mendapat korban sudah tergelatak dan merintih kesakitan akibat wajahnya terluka," ujarnya.

Kapolsek Argomulyo AKP Moch Zazid menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dan keterangan saksi, pelaku memang mengalami gangguan mental. Korban sering meledak emosinya jika ada hal yang dirasa mengejek dirinya.

"Informasinya, korban sedang mandi dan saat itu pelaku juga hendak mandi. Namun karena dianggap terlalu lama mandinya pelaku akhirnya emosi dan menganiaya korban," kata Zazid.

Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga korban menerima hal tersebut sebagai musibah dan tidak akan menuntut pelaku yang memang sudah dikenal baik seluruh keluarganya. Seikap pihak keluarga tersebut dituangkan dalam surat pernyataan.

Kapolres AKBP Gatot Hendro Hartono menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk menindaklanjuti kasus ini. "Ini kami lakukan agar kejadian serupa tidak terulang lagi dikemudian hari," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8858 seconds (0.1#10.140)