Terjerat Utang, Warga Gunungkidul Gantung Diri di Rumah yang Telah Dijual

Senin, 25 November 2019 - 20:13 WIB
Terjerat Utang, Warga Gunungkidul Gantung Diri di Rumah yang Telah Dijual
Warga Panggang, Kabupaten Gunungkidul berinisial Sup nekat gantung diri di dapur rumah yang telah dijual. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
GUNUNGKIDUL - Fenomena gantung diri di Kabupaten Gunungkidul menjadi kasus yang paling sulit ditekan jumlahnya. Hingga November, tercatat 31 warga kabupaten terluas di DIY ini mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Kasus gantung diri terakhir, terjadi di Kecamatan Panggang, Senin (25/11/2019) siang tadi. Seorang warga berinisial Sup (45) nekat gantung diri di dapur. Persoalan ekonomi lantaran terjerat utang diduga menjadi penyebab petani tersebut memilih mengakhiri hidupnya di ikatan tali.

Kapolsek Panggang AKP Dani Purnama menjelaskan, pelaku gantung diri di rumah yang telah dijualnya. Pascagempa 2006 rumah ini dibeli oleh kerabatnya. "Dugaan awal karena persoalan ekonomi akhirnya dia nekat bunuh diri di rumah yang sudah dijual," katanya kepada wartawan, Senin (25/11/2019).

Selama ini, Sup masih hidup di rumah tersebut meski bukan lagi miliknya. "Yang mengetahui dia gantung diri kerabatnya, saat mau ke dapur kok ada orang tergantung, ternyata justru saudaranya sendiri," tutur Kapolsek.

Direktur Yayasan Inti Mata Jiwa (Imaji), Joko Yanuwidiasto mengungkapkan, untuk menyelesaikan permasalahan gantung diri harus dilakukan bersama-sama semua komponen. Pemkab juga harus memiliki arah yang jelas dengan mengalokasikan anggaran untuk menangani persoalan ini.

"Artinya bahwa bunuh diri merupakan kasus yang harus ditangani khusus, perlu desain dan juga langkah jelas," ujarnya.

Untuk mencegah bunuh diri diperlukan aksi nyata, yakni melihat, mendengar, dan melaporkan. Artinya masyarakat harus bisa melihat warga yang memiliki potensi bunuh diri, seperti depresi. Kemudian bisa merangkul warga terindikasi depresi. Dan akhirnya melaporkan adanya potensi bunuh diri seseorang ke Puskesmas atau Pemkab.

"Gerakan ini harus disosialisasikan. Jangan kucilkan warga yang terindikasi depresi, dengarkan keluhannya, beri pengertian lingkungan untuk merangkul, dan melaporkan sehingga bisa ditangani," katanya.

Pemkab Gunungkidul harus siap dengan sistem pencegahan bunuh diri. "Tahun ini lumayan banyak, sudah 31 warga yang bunuh diri, ini harus diperhatikan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1878 seconds (0.1#10.140)