Sering Kebanjiran, Lapas Pekalongan Akan Direlokasi ke Lereng Gunung Slamet

SEMARANG - Banjir di Panturan beberapa hari bekalangan ini juga berimbas terhadap narapidana Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II-A Kota Pekalongan. Para napi ini harus dipindahkan karena LP yang ditempatinya tergenang banjir pada Minggu (27/1/2019) kemarin.

Karena seringkali terendam banjir, Lapas Pekalongan akan direlokasi ke daerah lereng Gunung Slamet. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Jateng, Heni Yuwono mengungkapkan, Pemkab Pekalongan telah menyiapkan lahan sekitar 11 hektare di Lereng Gunung Slamet. Bangunan lapas baru tersebut berkapasitas 700 napi dengan fasilitas pelatihan.

“Karena sering kebanjiran. Satu-satunya cara ya relokasi. Pemkab (Pekalongan) sudah siapkan lahan. Tempatnya bagus dan strategis,” ungkap Heni, Senin (28/1/2019) malam.

Pihaknya berharap, rencana relokasi tersebut bisa dilakukan secepatnya. Pasalnya, hampir setiap tahun Lapas Pekalongan selalu kebanjiran setiap kali musim hujan. “Harus segera dilakukan secepatnya. Kalau banjir, butuh biaya yang tinggi setiap ada pemindahan,” ungkapnya.

Perlu diketahui, Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II-A Kota Pekalongan tergenang banjir pada Minggu (27/1/2019). Akibatnya 300 dari total 394 orang napi terpaksa dievakuasi ke Lapas Semarang, Batang, Brebes, Slawi dan Tegal.

Terpisah, Lapas Kedungpane Semarang telah menerima 50 napi dari Lapas Pekalongan, Senin (28/1/2019). "Kita sudah menyiapkan ruang-ruang Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling) untuk 50 narapidana yang dipindahkan,” ujar Humas Lapas Kedungpane, Fajar Shodiq.

Menurutnya, hingga saat ini jumlah napi dan tahanan di Lapas Kedungpane mencapai 1.767 orang. “Jumlah napi 1.078 orang. Kalau jumlah tahanannya 689 orang,” sebutnya.