Banser Gerebek Tempat Karaoke di Demak

Senin, 25 November 2019 - 05:00 WIB
Banser Gerebek Tempat Karaoke di Demak
Anggota Banser Kabupaten Demak mengeluarkan sound system dan miras dari tempat karaoke yang digerebek, Minggu (24/11/2019). FOTO/iNews/TAUFIK BUDI
A A A
DEMAK - Massa Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) menggerebek tempat hiburan karaoke di Kabupaten Demak. Mereka mengeluarkan peralatan sound system dan sejumlah botol minuman keras (miras) dari tempat hiburan tersebut.

"Ini tadi aksi spontanitas dari sebagian anggota. Kita hari ini ada agenda istigasah di Masjid (Agung Demak), bersama elemen-elemen NU," kata Kasat Korcab Banser Kabupaten Demak, Teguh Ali Irfan, Minggu (24/11/2019).

Menurutnya, massa yang bergerak menuju lokasi hiburan karaoke datang tidak bersamaan dengan jamaah istigasah. "Jadi yang ikut istigasah itu kan tidak datang bersamaan. Ada yang langsung datang ke lokasi acara, dan sebagian lainnya ini yang datang ke tempat karaoke. Dan itu spontanitas," paparnya.

Dia melanjutkan, aksi massa tersebut dipicu oleh tindakan provokatif dari pemilik tempat hiburan karaoke. Selain itu, tempat-tempat hiburan karaoke juga dinilai menjadi ajang prostitusi terselubung dan menjual minuman keras.

"Banser itu disebut tak bernyali (terhadap pemilik usaha karaoke), karena telah menerima sesuatu. Padahal kita sama sekali enggak menerima apapun. Itulah yang membuat teman-teman merasa terpancing (melakukan razia)," katanya.

"Aksi ini (razia) juga bukan serta merta. Dulu akhir tahun 2017, itu adalah batas akhir penutupan karaoke. Tapi ternyata masih berjalan. Hingga pertengahan 2018 disahkan Perda tentang Karaoke. Dan kata Pak Bupati, untuk penutupan karaoke memang butuh tahapan-tahapan," katanya.

Aksi massa itu mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. "Tadi tidak ada pemilik karaoke yang keluar, makanya tak ada kontak fisik dengan mereka. Hanya saja ada beberapa pemandu karaoke juga yang kita dapati," ungkapnya.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada aparat polisi yang menjaga kamtibmas, sekaligus minta maaf jika sempat terjadi kontak fisik," ucap Teguh.

Sementara itu, Kapolres Demak AKBP Arief Bahtiar enggan berkomentar mengenai aksi massa Banser. "Nanti aja ya di Polres, jangan lewat telepon," katanya ketika dikonfirmasi.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4613 seconds (0.1#10.140)