Permintaan Terlalu Tinggi, Suzuki Hentikan Penjualan Jimny di Eropa

Jum'at, 21 Desember 2018 - 23:00 WIB
Permintaan Terlalu Tinggi, Suzuki Hentikan Penjualan Jimny di Eropa
Suzuki Inggris menghentikan sementara penjualan mobil Jimny karena tingginya permintaan di Eropa. FOTO/IST
A A A
LONDON - Suzuki Inggris menghentikan sementara penjualan mobil Suzuki Jimny di Eropa hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Langkah ini ditempuh untuk memprioritaskan konsumen yang memesan lebih awal.

Seperti dilansir dari Autocar, ada beberapa distributor di Inggris yang harus menghentikan deprovisioning untuk setiap penjualan Jimny karena Suzuki UK hanya mengalokasikan 1.200 unit untuk 2019. Akibatnya, beberapa distributor memutuskan untuk memberikan ruang kepada pembeli untuk mendaftar dengan DP di muka bagi mereka yang ingin membeli Jimny.

Permintaan Suzuki Jimny yang terlalu tinggi ini berkat sistem pajak Kei Car yang rendah. Hal itu menyebabkan produsen gagal memproduksi mobil sesuai dengan volume yang dibutuhkan pasar.

Suzuki UK mengatakan, pabrik di Kosai, Jepang yang melayani pasar lokal dan global memproduksi Jimny dalam jumlah terbatas. Untuk sementara, produksi Jimny diprioritaskan untuk permintaan di Jepang yang juga sangat tinggi.

Namun alasan berbeda dilaporkan bahwa Suzuki membatasi penjualan di Eropa karena tidak ingin menaikkan tingkat rata-rata CO2-nya. Informasi ini menurut pengeposan dealer Inggris di PistonHeads minggu ini. Selain itu, Suzuki juga dilaporkan ingin menghentikan penjualan Jimny untuk sementara waktu guna menghindari pelepasan emisi CO2.

Suzuki memutuskan untuk tidak menawarkan Jimny dengan mesin turbo Boosterjet 1.0 liter lebih rendah atau sistem SHVS hibrida ringan (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki) yang memotong CO2 untuk Baleno supermini menjadi 94g/km.

Suzuki mengatakan akan meningkatkan alokasi mobil di Inggris hingga 2.000 untuk 2.020 unit. Produksi ini akan didukung pabrik kedua yang mungkin dibangun di India. Suzuki Jimny akan dikirim ke pelanggan pertama Inggris pada Januari 2019.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0286 seconds (0.1#10.140)