Jepang Didesak Korsel Jelaskan tentang Pembuangan Air Radioaktif Fukushima

Kamis, 21 November 2019 - 09:00 WIB
Jepang Didesak Korsel Jelaskan tentang Pembuangan Air Radioaktif Fukushima
Peralatan mengukur level radiasi 54.0 microsievert per jam di dekat reaktor No 2 dan No 3 di PLTN Fukushima, kota Okuma, Fukushima, Jepang. Foto/REUTERS/Issei Kato
A A A
SEOUL - Pihak Korea Selatan (Korsel) menyatakan keengganan Jepang mengungkap informasi tentang pembuangan air radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima mempersulit upaya negara tetangga meminimalkan dampaknya.

Sejak gempa bumi dan tsunami yang mengakibatkan beberapa reaktor di PLTN itu meleleh, pengelola Tokyo Electric Power Co (Tepco) telah menyimpan air radioaktif di tangki-tangki di lokasi tersebut.

Air itu berasal dari pipa-pipa pendingin yang digunakan untuk menjaga inti bahan bakar nuklir agar tidak meleleh. Tepco akan kehabisan tempat untuk menyimpan air itu pada 2022.

Jepang belum memutuskan bagaimana menangani air terkontaminasi radioaktif tersebut tapi Kementerian Lingkungan menyatakan pada September bahwa air itu akan dibuang dari lokasi itu ke Samudera Pasifik.

"Kami telah mengangkat isu air radioaktif Jepang ke komunitas internasional untuk meminimalkan dampak tapi karena Jepang tidak mengungkapkan rencana dan proses spesifik apapun, kita perlu lebih banyak rincian untuk melakukan simulasi dan studi," papar Uhm Jae-sik, ketua Komisi Keselamatan dan Keamanan Nuklir Korsel.

Akibat krisis Fukushima, kekhawatiran tentang keamanan energi nuklir meningkat di Korsel setelah skandal 2012 terkait suplai suku cadang untuk reaktor yang rusak melibatkan dokumen palsu, membuat sejumlah reaktor nuklir dinonaktifkan.

Korsel merupakan pengguna tenaga nuklir terbesar kelima di dunia yang berencana menghapus tenaga nuklir dalam jangka panjang untuk menenangkan kekhawatiran publik. "Bagaimana pun perubahan kebijakan energi pemerintah, tujuan primer kita menjamin keselamatan tenaga nuklir," ujar Uhm.

Korsel saat ini mengoperasikan 25 reaktor nuklir yang menghasilkan sepertiga total listrik di negara itu.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3522 seconds (0.1#10.140)