Delegasi Bisnis Jepang Siap Bantu Atasi Banjir dan Bangun Ibu Kota Baru

Kamis, 21 November 2019 - 08:00 WIB
Delegasi Bisnis Jepang Siap Bantu Atasi Banjir dan Bangun Ibu Kota Baru
Perusahaan konstruksi Jepang, Taisei Corporation menawarkan kerja sama kepada Indonesia untuk menuntaskan persoalan banjir yang hingga kini masih menjadi persoalan di Jakarta. Foto diambil saat Jakarta dilanda banjir. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Delegasi bisnis Jepang yang tergabung dalam Japan Indonesia Association (Japinda) yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Jepang Fukuda Yasuo diterima kunjungannya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam pertemuan itu dibahas berbagai hal, salah satunya keinginan Japinda membantu memecahkan persoalan banjir di Jakarta.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan tawaran tersebut datang dari perusahaan konstruksi Taisei Corporation Jepang yang telah berpengalaman mengatasi banjir.

"Berdasarkan data Taisei punya pengalaman juga mengerjakan pengembangan kota-kota dan terkait dengan penanganan bencana banjir mereka menawarkan untuk dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan tersebut, termasuk penanganan banjir di kota Jakarta," kata Airlangga di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Airlangga menyebut Presiden Jokowi merespons baik tawaran Taisei. Namun hingga ini belum bisa menjelaskan bentuk kerja sama penuntasan masalah banjir tersebut. “Taise sudah 60 tahun di Indonesia, termasuk mendirikan Hotel Indonesia,” ungkapnya.

Selain masalah banjir, Presiden menyampaikan beberapa hal yang memerlukan kerja sama dengan Jepang. Di antaranya pengembangan sektor pertanian, khususnya masalah teknologi.

“Teknologi yang biasanya terkait dengan ekspor barang-barang agro, yaitu sanitary technology. Kemudian Bapak Presiden mengingatkan terkait dengan kerja sama di bidang pariwisata,” ungkap Airlangga.

Airlangga mengatakan dalam pertemuan itu Presiden menegaskan komitmen Indonesia untuk menciptakan iklim investasi yang ramah dan semakin mudah. Salah satunya mempersiapkan omnibus law yang berisi tentang penuntasan masalah investasi, pemangkasan birokrasi dan kebijakan baru terkait daftar negatif investasi.

"Tentunya dengan kegiatan ini diharapkan investasi dapat terus meningkat," ujarnya.

Kedua pihak juga mengharapkan kerja sama seperti pengembangan sumber daya manusia dan alih teknologi dapat diwujudkan dalam bentuk kerangka kerja sama yang lebih konkret. Terkait hal itu, Airlangga mengungkapkan Fukuda akan berkomunikasi dengan duta besar untuk berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait.

Selain itu, Presiden bersama dengan delegasi Jepang juga membahas perkembangan proyek Masela yang melibatkan perusahaan minyak asal Jepang, INPEX Corporation. Perancangan dan pembebasan lahan proyek Masela sedang dipersiapkan. Proyek tersebut juga ditargetkan mulai berjalan pada 2022 dan akan selesai pada 2027.

"Disampaikan bahwa rancangan desain dan pembebasan lahan, local content, semua sedang dipersiapkan. Dan juga ini akan mempekerjakan tenaga kerja di sana. Rencananya dari 2022-2027," kata Airlangga.

Selain itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(MenPUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Jepang juga ingin terlibat dalam pemindahan ibu kota negara. Menurut dia, Presiden menyambut baik tawaran tersebut.

"Mereka ingin membantu terlibat dalam ibu kota negara, karena mereka banyak pengalaman,” tuturnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6366 seconds (0.1#10.140)