Bupti Wihaji Minta RSUD Kalisari Rubah Stigma Dengan Fakta

Rabu, 20 November 2019 - 21:45 WIB
Bupti Wihaji Minta RSUD Kalisari Rubah Stigma Dengan Fakta
Bupti Batang Wihaji meminta RSUD Kalisari merubah stigma dengan fakta. FOTO : DOK Humas Pemkab Batang
A A A
BATANG - Stigma yang melekat pada pelayananan Rumah Sakit berplat merah dianggap oleh masyarakat kurang dalam pelayanan dibanding dengan rumah sakit swasta yang mengedepankan pelayanan prima.

"Oleh karena itu, untuk merubah stigma RSUD Kalisari Batang harus menciptakan fakta sama dengan rumah sakit swasta dalam pelatananya, karena fakta tidak bisa dibantah," kata Bupati Wihaji usai mengjadiri costumer gathering di RSUD Kalisari Batang Rabu, (20/11/2019).

Dalam penilaian masyarakat hanya ada tiga indikator yang bisa dibilang pemerintahan yang berhasil yakni infrastruktur jalan halus, pelayanan kesehatan prima dan pelayanan administrasi kependudukan bisa terlayani dengan cepat, tepat dan efisien.

Evalusi dan reakreditasi rumah sakit harus terus dilakukan, lanjutnya, karena untuk kemajuan dan meningkatkan pelayanan terhadap pasien dan pengunjung rumah sakit untuk merubah stigma.

"Evaluasi dari hal-hal kecil seperti kebersihan, pelayananya baik sesuai standar pelayanan kesehatan yang semuanya harus fakta yang berbicara," katanya.

Wihaji juga mengatakan bahwa saat sekarang masyarakat minta dilayani dengan memanjakan pasien. Karena masyarakat tahunya datang ke rumah sakit jadi sembuh.

"Saya minta harus ada fakta masyarakat yang berbicara bahwa di RSUD dilayani dengan baik, cepat dipermudah segala sesuatunya, karena hampir semua pasien RSUD menggunkan BPJS," kata Wihaji.

Bupati juga menyadari kurang dan terbatasnya kamar di RSUD, karena faktanya kebutuhan antara kamar dengan penduduk yakni 1000 banding 1.

"Di Batang pendudukannya 7703 ribu, sehingga secara logis kekurangan rumah sakit. Namun demikian RSUD Jangan pernah menolak pasien. Kalau memang penuh harus diberikan penjelasan kepada pasien yang mudah dipahami," tutup Wihaji.

Direktur RSUD Kalisari Batang, dr Bhekti Mastiadji mengatakan, stigma rumah sakit pemerintah kurang baik dalam pelayanan di banding dengan rumah sakit swasta, ini hampir terjadi di seluruh Indonesia.

"Oleh karena itu, kita berusaha menghilangkan stigma tersebut dengan selalu update reakreditasi rumah sakit yang terus berkelanjutan agar sesuai dengan standar pelayanan kesehatan," jelasnya.

Rumah sakit dalam pelayanan pun melakukak terobosan untuk kemudahan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan seperti pendaftaran online, e- resep, upadate peralatan medis serta membangun klinik Gayatri yang dikususkan untuk pasien manula dan penyakit tertentu.

"Salah satu upaya kita menghilangkan stigma juga dengan menggelar costumer gathering, hal ini untuk mendaptkan masukan dan saran pelayanan RSUD agar menuju pelayanan prima sesuai dengan program nasional dan program Bupati," kata Wihaji.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8071 seconds (0.1#10.140)