Perguruan Tinggi Didorong Ikut Berperan dalam Kebencanaan

Senin, 18 November 2019 - 20:15 WIB
Perguruan Tinggi  Didorong Ikut Berperan dalam Kebencanaan
Para narasumber saat berbicara dalam talk show Hot Topic MNC Trijaya FM bertema Siaga Bencana di Musim Hujan, di Loby Hotel Gets Semarang, Senin (18/11/2019). FOTO/SINDOnews/AHMAD ANTONI
A A A
SEMARANG - Kalangan akademisi merespons positif keinginan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melibatkan perguruan tinggi (PT) dalam kebencanaan. Mereka pun membentuk Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Risiko Bencana tingkat nasional.

"Di Jateng juga ada yang anggotanya, terdiri dari perguruan tinggi se-Jateng yang mempunyai pusat kajian kebencanaan," kata Kepala Pusat Studi Bencana Universitas Negeri Semarang (Unnes), Aji Ananto saat berbiaca dalam Hot Topic MNC Trijaya FM bertema Siaga Bencana di Musim Hujan di Loby Hotel Gets Semarang, Senin (18/11/2019).

Selain melakukan penelitian, kata Aji, forum kajian tersebut berfungsi memberikan informasi yang baik kepada berbagai pihak tentang kebencanaan mulai kondisi pra, ketika, dan pasca.

"Jadi kalau sekarang ada kejadian bencana, dalam hitungan menit, saya sudah terima informasi melalui forum tersebut. Kami berharap dari forum-forum itu kemudian ditindaklanjuti berbagai pihak, bahkan sekarang di Kemendikbud kita sudah punya blue print peran serta perguruan tinggi dalam kebencanaan," katanya.

Di sisi lain, Khalakar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Sudaryanto menyampaikan bahwa pihaknya telah memetakan daerah rawan bencana. Pemetaan tersebut bisa dilihat di bpbd.co.id.

"Selain itu, kami juga menggelar rakor dengan BPBD kabupaten/kota. Dari hasil rakor, untuk bencana tanah longsor yang paling rawan adalah di Banjarnegara. Sedangkan banjir, rawan terjadi di Sukoharjo, Solo, Cilacap, termasuk kawasan pantura," ungkapnya.

Sudaryanto menambahkan, BPBD Jateng juga berupaya mengubah mindset masyarakat sebagai langkah antisipasi bencana. "Misalnya, masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, kemudian menggelar penghijauan, dan lain sebagainya," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1963 seconds (0.1#10.140)