Suyono Minta Guru PAUD Jangan Monoton Ajari Siswa Difabel

Senin, 18 November 2019 - 11:48 WIB
Suyono Minta Guru PAUD Jangan Monoton Ajari Siswa Difabel
Wakil Bupati Batang Suyono saat membuka bintek guru PAUD di Hotel Dewi Ratih Batang, Sabtu (16/11/2019). FOTO/HUMAS PEMKAB BATANG
A A A
BATANG - Wakil Bupati Batang Suyono mengingatkan bahwa guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bertugas melakukan bimbingan, pembinaan, dan pengasuhan terhadap seluruh anak didiknya melalui proses pembelajaran yang telah direncanakan. Termasuk kepada siswa yang menyandang disabilitas.

"Anak disabilitas usia dini juga memiliki hak mendapatkan pendidikan, maka guru PAUD jangan bedakan dalam memberikan pendidikan, layani dengan penuh dengan kasih sayang. Guru menjadi pengganti orang tua di sekolahan. Berikan edukasi diluar kurikulum hasil referensi dari luar sesuai dengan porsi anak usia dini yang sifatnya baru, menyenangkan dan membahagiakan," kata Suyono saat membuka bintek guru PAUD di Hotel Dewi Ratih, Sabtu (16/11/2019).

Anak difabel memiliki hak mendapat ilmu dan pendidikan. Mereka juga punya imajinasi yang perlu bimbing dari guru. Karena itu mereka juga harus dilayani dan diberikan ilmu seperti anak pada umumnya.

"Ajarkan anak-anak kita untuk bisa melompat, jangan sampai menjadi anak yang hanya bisa menerima apa adanya, tapi memiliki jiwa pejuang untuk maraih sukses dengan bekal kecerdasan karena dipacu mendapatkan hal yang baru," ujarnya.

Suyono juga menyampaikan terima kasih kepada guru PAUD yang telah ikhlas mendidik siswanya meski gaji atau honornya belum sesuai harapan. Di tengah keterbatasan anggaran, Pemkab Batang berusaha memberikan yang terbaik.

"Saat ini jangan dipikir honor sedikit tidak bisa menjadi kaya. Ada doa dari orang tua siswa yang menjadi berkah tersendiri dan rezeki yang tidak terduga dari Allah," ujar Suyono.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Abu Khaer mengatakan, bimbingan teknis guru PADU memberikan pemahaman persepsi bersama dalam konsep penyelangaraan pendidikan inklusi sedini mungkin di taman kanak-kanak.

"Keberadaan anak yang istimewa untuk bisa dilayanai bersama-sama seperti pada umumnya dan harus disikapi secara utuh. Karena konsep kita adalah pendidikan untuk semua," jelasnya.

Ia juga berharap kepada 30 peserta yang mengikuti bimbingan teknis agar bisa ditularkan kepada teman-teman lain. Karena ada hak-hak dasar disabiliatas jugaharus dienuhi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Batang Achmad Tofik mengatakan, Kabupaten Batang baru memiliki satu pendidilan inklusif atau (Sekolah Luar Biasa/SLB) yang letaknya di Batang Kota. Karena hanya memiliki satu SLB, maka tidak bisa meng-cover anak disabelitas di Kabupaten Batang jumlahnya cukup banyak yang belum mendapatkan hak-hak pendidikanya.

"Sesungguhnya masyarakat Kabupaten Batang membutuhkan sekali sekolah inklusif atau SLB untuk dua sektor timur dan selatan untuk meng-cover anak disabilitas Kecamatan Tersono, Gringsing, Banyuputih, Limpung, Bawang dan Reban," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9757 seconds (0.1#10.140)