Cerita Pelajar asal Papua yang Kembali Pulang ke Semarang

Jum'at, 15 November 2019 - 18:50 WIB
Cerita Pelajar asal Papua yang Kembali Pulang ke Semarang
Anderson (kiri), perwakilan pelajar asal Papua bersama rekannya saat memberikan keterangan pers di Gubernur Jateng, Jumat (15/11/2019). FOTO/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Beberapa pelajar dan mahasiswa asal Papua yang sempat pulang karena terpancing isu kerusuhan di daerah asal akhirnya kembali pulang ke Semarang, Jawa Tengah. Dari 217 siswa dan mahasiswa, ada 107 yang saat ini telah kembali ke Kota Lumpia.

Anderson Natkime (21), siswa kelas 12 SMA Santo Mikael, salah satu siswa yang sempat pulang ke Papua mengaku senang bisa kembali sekolah di Semarang.

"Saya sempat pulang ke Papua akibat terpengaruh provokasi berita-berita yang tidak benar. Ya itu salah saya juga karena mencari-cari informasi yang tidak benar," kata Anderson kepada wartawan di press room Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (15/11/2019)

Anderson menceritakan, ia sempat sekolah di Timika selama tiga hari tapi akhirnya memutuskan kembali ke Semarang karena sebentar lagi ujian untuk kelulusan.

"Setelah melihat keadaan di sana, ternyata keadaan baik-baik saja. Akhirnya setelah saya pikir-pikir harus melanjutkan sekolah. Saya kembali ke Semarang karena saya sudah kelas 12 sebentar lagi lulus," tuturnya.

Eliz, siswa kelas 12 SMK Bagimu Negeri Semarang mengaku, dirinya sempat mendapatkan informasi dan provokasi dari saudaranya yang meminta dia kembali ke Papua karena keadaan darurat.

"Sempat mendapat info dan provokasi dari saudara di sana tapi setelah saya pikir-pikir dulu dan tanya orang tua akhirnya kita putuskan tetap sekolah di Semarang. Menurut saya keadaan di Semarang sini nyaman dan aman, masyarakatnya ramah seperti saudara sendiri," kata Eliz.

Setidaknya ada sembilan siswa asal Papua yang hadir memberikan keterangan pers. Mereka didampingi oleh guru sekolah masing-masing. Mereka sepakat akan tetap belajar di Semarang dan menyelesaikan cita-citanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0669 seconds (0.1#10.140)