Tawon Vespa Teror Warga Klaten, 10 Orang Tewas Disengat

Jum'at, 15 November 2019 - 15:03 WIB
Tawon Vespa Teror Warga Klaten, 10 Orang Tewas Disengat
Sebanyak 10 warga Klaten dilaporkan meninggal dunia akibat disengat tawon Vespa affinis dalam kurun waktu 2017 hingga 2019. FOTO/natureloveyou.sg
A A A
KLATEN - Serangan lebah jenis Vespa affinis merebak di Kabupaten Klaten dalam tiga tahun terakhir. Sebanyak 10 orang dilaporkan meninggal dunia akibat disengat dalam kurun waktu 2017-2019.

Pada 2019 terdapat dua korban meninggal dunia. Peristiwa terjadi di Kecamatan Wonosari dan Kecamatan Wedi. Korban pertama atas nama Ibu Warsomo, tersengat pada 6 November 2019 dan meninggal dunia pada 13 November 2019. Sedangkan korban lainnya, Ibu Lanjarwati asal Kecamatan Wedi, tersengat pada 12 November 2019 dan sehari kemudian dimakamkan.

"Untuk kedua korban yang meninggal, lebah posisinya berada di pohon," kata Eddy Setyawan, petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Klaten saat dihubungi SINDOnews, Jumat (15/112019).

Pada 2018, terdapat 5 orang yang meninggal dunia akibat sengata tawon Vespa, adapun tahun sebelumnya terdapat tiga orang meregang nyawa.

Lebah jenis Vespa affinis diakui sagat agresif. Kawanan lebah itu akan menyerang apabila merasa terganggu, baik disengaja maupun tidak disengaja. Seperti korban Lanjarwati yang tanpa sengaja menyenggol sarang lebah dan akhirnya diserang. Ketika satu lebih atau tawon sudah menyengat, kawanan lainnya akan ikut menyerang sebagai bentuk pertahanan. Tawon ini memiliki zat veromon yang begitu menempel ke tubuh, membuat kawanan lainnya ikut menyengat.

Sengatan lebih dari 10 tawon akan menimbulkan mual-mual panas dingin. Dan ketika memasuki fase sistemik, maka akan merusak ginjalnya. Tanda ketika memasuki fase ini biasanya adalah warna urine seperti darah. Fase sengatan ini sekitar 24 jam.

Selama kurun waktu Januari hingga November 2019, PMK Klaten telah menangani 232 lokasi titik sarang lebah Vespa affinis yang tersebar di berbagai kecamatan. Sedangkan pada 2018 terdapat 207 lokasi, dan 2017 terdapat di 217 lokasi. "Dari lokasi-lokasi itu, rata-rata sudah ada korban yang tersengat," ungkapnya. Terdapat korban yang kondisinya tidak parah tetapi ada juga yang parah tapi berhasil diselamatkan.

Sebaran tawon Vespa Affinis paling banyak terdapat di wilayah timur Kabupaten Klaten. Seperti Kecamatan Ceper, Kecamatan Trucuk, Kecamatan Pedan, Kecamatan Cawas, Kecamatan Wonosari. Wilayah kota di antaranya Kecamatan Klaten Utara.

Petugas PMK Klaten dalam penanganan lebah Vespa affinis dilakukan pada malam hari. Sebab lebah jenis ini aktif di siang hari dan saat malam cenderung diam di dalam sarang. Sehingga penanganan saat malam merupakan waktu yang efektif. "Biasanya kami mulai pukul 19.00 WIB sampai Subuh," katanya.

Untuk sarang yang di rumah, petugas menggunakan alat penghisap atau blower yang biasanya untuk penanganan asap kebakaran. Sedangkan untuk di pohon biasanya langsung dibakar. Saat menangani, petugas di lapangan biasanya mendapat sengatan. Bahkan pernah ada petugas yang diserang hingga 40 sengatan. Untungnya, petugas itu selamat.

Saat memakai alat pelindung diri, pakaian yang dikenakan sering terkena kontak dengan tawon sehingga banyak zat veromon yang menempel. “Ketika pindah lokasi lain, kami belum apa apa saja sudah langsung diserang," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0291 seconds (0.1#10.140)