UNS Akan Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru Pekan Depan

Jum'at, 15 November 2019 - 14:05 WIB
UNS Akan Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru Pekan Depan
Tiga Guru Besar UNS yang akan dikukuhkan pekan depan saat memberikan keterangan pers mengenai materi pidato pengukuhannya, Jumat (15/11/2019). Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo kembali akan mengukuhkan tiga guru besar pada Senin, (18/11/2019) pekan depan di Auditorium UNS. Ketiganya adalah Profesor Pranoto, Guru Besar di Bidang Kimia Lingkungan Air pada FMIPA, Profesor Munawir Yusuf Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Inklusif pada FKIP, dan Profesor Syamsul Hadi, Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Mesin pada FT.

Prof Pranoto merupakan Guru Besar ke-207 UNS dan ke-15 di FMIPA. Kemudian Prof Munawir Yusuf adalah Guru Besar ke-208 dan ke-62 FKIP, sementara Prof Syamsul Hadi Guru Besar ke-209 UNS dan ke- 11 FT.

Dalam pengukuhan nanti, Prof Pranoto akan menyampaikan pidato berjudul "Pemanfaatan Lempung Aktif Alofan Sebagai Adsorben Alam Dalam Pengelolaan Lingkungan Air yang Berkelanjutan". Menurutnya, penelitian menunjukkan bahwa alofan alam dapat dimanfaatkan sebagai adsorben ion logam berat karena mempunyai porositas tinggi, lorong yang saling berhubungan dan permukaan yang kasar, dan mempunyai KTK (Kapasitas Tukar Kation) yang tinggi.

"Alofan alam diaktivasi secara fisik, mekanik, dan kimia untuk membuka pori-pori alofan alam dari pengotor dan meningkatkan luas permukaan spesifiknya, sehingga diperoleh kemampuan adsorpsi yang optimal," katanya, Jumat (15/11/2019).

Adapun Prof Munawir Yusuf akan menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besar berjudul "Pendidikan Inklusif: Paradigma Baru Pendidikan bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dan Implikasinya terhadap Manajemen Sekolah". Menurutnya, berdasarkan data Pusdatin Kementerian Kesehatan, jumlah penyandang disabilitas di Indonesia saat ini mencapai 11.580.117 orang. Dari jumlah itu, BPS menyebut, baru 40% Penyandang Disabilitas usia sekolah yang bersekolah dan 60% sisanya belum mendapat layanan pendidikan yang optimal.

"Jika sistem layanan pendidikan bagi anak dengan kebutuhan khusus hanya bertumpu pada pendekatan konvensional dengan mengandalkan ketersediaan SLB, maka dapat dipastikan bahwa akan semakin banyak anak dengan kebutuhan khusus yang tidak mendapatkan layanan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu perlu dicari cara agar hak pendidikan bagi semua anak (termasuk anak dengan kebutuhan khusus) dapat dipenuhi sesuai dengan tuntutan perundang-undangan," imbuhnya.

Sementara, Prof Syamsul Hadi akan menyampaikan pidato pengukuhan berjudul "Energi Terbarukan untuk Pembangunan Indonesia yang Berkelanjutan. Menurutnya, salah satu upaya untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan yaitu program Green Building Program. Program ini mengatur penggunaan sumber daya secara efisien pada sebuah bangunan dalam seluruh siklus hidupnya.

"Potensi air sebagai sumber energi terbarukan (renewable energy) sangat menjanjikan mengingat bahwa tingginya curah hujan di Indonesia rata-rata bulanan adalah 250 mm. Pertumbuhan pembangunan bangunan bertingkat yang sangat tinggi memberi keuntungan dalam memanfaatkan air limbah yang mengalir dalam pipa untuk kebutuhan pembangkit skala pico/nano," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1041 seconds (0.1#10.140)