Sosiolog UGM: Sertifikasi Pernikahan Tak Jamin Cegah Perceraian

Jum'at, 15 November 2019 - 11:50 WIB
Sosiolog UGM: Sertifikasi Pernikahan Tak Jamin Cegah Perceraian
Sertifikasi pernikahan tidak menjadi jaminan tidak ada perceraian. FOTO/ILUSTRASI/SINDOnews
A A A
YOGYAKARTA - Wacana sertifikasi pernikahan yang digulirkan pemerintah menuai reaksi. Alasan menekan perceraian yang disampaikan Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Efendi dinilai tidak tepat. Bahkan justru menjadi rawan karena bisa menjadi proyek sertifikat.

Sosiolog UGM Susetiawan mengatakan, sertifikasi pernikahan bukan menjadi jaminan tidak ada perceraian. Menurutnya, perceraian itu soal komitmen terhadap nilai inti dari sebuah pernikahan.

"Kalau nilai inti itu dilanggar ya problematik bagi sebuah pernikahan. Nilai inti itu antara lain ada tidaknya kekerasan dalam rumah tangga, melanggar perjanjian untuk tidak ada pihak ketiga yang ikut campur tangan dalam keluarga," katanya kepada SINDOnews, Jumat (15/11/2019).(Baca Juga: Waduh, Tanpa Sertifikasi Calon Suami Istri Tak Boleh Nikah)

Dilanjutkan, sertifikasi pernikahan dinilia tidak akan berbanding lurus dengan minimnya perceraian. "Kalau orang telah mendapat sertifikat atau mendapatkan pelatihan lalu apakah pelanggaran terhadap nilai inti tidak dapat terjadi? Untuk tidak melanggar nilai inti bukan cukup diselesaikan dengan memiliki sertifikasi," ujar Guru besar Fisipol UGM ini.

Menurutnya, proses sertifikasi pernikahan justru rawan menjadi proyek. Karena ujung-ujungnya menjadi proyek sertifikat. "Karena selama ini banyak pasangan yang tidak menghendaki perceraian meskipun sebelumnya tidak mendapatkan pelajaran tentang perkawinan," kata dosen Sosiologi ini.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7979 seconds (0.1#10.140)