Warga Seririt Buleleng Mengungsi Dengar Bunyi Sirene Tsunami Usai Gempa

Kamis, 14 November 2019 - 20:41 WIB
Warga Seririt Buleleng Mengungsi Dengar Bunyi Sirene Tsunami Usai Gempa
Ribuan warga di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng mengungsi ke dataran tinggi akibat sirene peringatan tsunami berbunyi pasca-gempa 5,1 SR yang melanda wilayah Bali, Kamis (14/11/2019) sore. Foto/iNews TV/Pande W
A A A
BULELENG - Sirene peringatan tsunami sempat berbunyi pascagempa 5,1 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis (14/11/2019) sore. Ribuan warga di Kecamatan Seririt, Buleleng yang mendengarnya pun langsung bergegas ke dataran tinggi.

Beredar informasi jika air laut di wilayah pesisir Buleleng surut. "Ya ini infonya air laut di wilayah Pengasulan Seririt surut, kita semua mengungsi ke Busungbiu, " kata Made salah satu warga Seririt, kepada MNC Media.

Berdasarkan pengamatan MNC Media ratusan warga nampak memadati jalan jalan menggunakan kendaraan motor dan mobil. Mereka mengungsi ke daerah Seririt bagian atas.

Sementara Kalak BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengaku tengah menuju Seririt untuk menenangkan warga. "Dari info BMKG memang gempa tidak menimbulkan tsunami namun alat deteksi tsunami atau sirene peringatan tsunami di Pantai Seririt berbunyi. Itu yang menimbulkan kepanikan warga. Kita juga ingin memastikan kabar surutnya air laut di wilayah tersebut," ujar Ida Bagus Suadnyana.

Sebelumnya Gempa 5,1 SR yang melanda wilayah Kabupaten Buleleng juga merusak sejumlah rumah di Desa Musi Kecamatan Gerokgak, Buleleng.

Kapolsek Seririt Kompol Made Udar memastikan air laut di Pesisir Pantai Kecamatan Seririt, Buleleng tidak surut usai Gempa Buleleng 5,1 Skala Richter. Kepastian tersebut disampaikan Kapolsek usai meninjau langsung wilayah pesisir Pantai Kecamatan Seririt menanggapi eksodusnya ribuan warga yang panik usai terjadi gempa, Kamis sore (14/11/2019).

"Saya imbau masyarakat untuk tetap tenang dan jangan panik terhadap isu-isu yang tidak bertanggung jawab, " kata Kapolsek.

Terpisah Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin mengatakan, pihaknya juga memastikan jika air laut tidak surut di wilayah Seririt. "Saya baru saja menghubungi Camat Seririt Nyoman Riang Pustaka menegaskan dua hal tidak benar air laut surut dan tidak benar sirine tsunami berbunyi. Tombol aktivasi sirine berada di Pusdalops BPBD Bali, kami tidak pernah mengaktifkan sirine tersebut, karena memang menurut BMKG gempa tersebut tidak berpotensi. Jadi kami tegaskan tidak ada bunyi sirine tsunami di Seririt," kata I Made Rentin.

Warga diimbau tetap tenang dan hanya percaya informasi resmi dari BMKG. "Tower Sirine tsunami milik BPBD berasa di Desa Sulanyah, bukan di Desa Pengastulan," tandasnya.

Sebelumnya warga Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt mengaku mendengar sirene peringatan tsunami berbunyi sehingga hal ini menimbulkan kepanikan warga. Sehingga ribuan warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3136 seconds (0.1#10.140)