Benarkan Kopi Bisa Menangkal Step Pada Bayi? Ini Faktanya

Kamis, 14 November 2019 - 19:50 WIB
Benarkan Kopi Bisa Menangkal Step Pada Bayi? Ini Faktanya
Kopi memang bisa bermanfaat bagi kesehatan orang dewasa. Namun, pada anak-anak, minuman ini bisa menimbulkan efek yang tak baik bagi kesehatan mereka. FOTO/Facts of Indonesia
A A A
JAKARTA - Orang tua zaman dulu sering kali memberikan kopi kepada bayinya agar tidak tidak kena step (demam dan kejang). Apakah memang benar demikian atau hanya mitos belaka? Untuk mengetahui pastinya, bunda per menyimak sejumlah fakta seputar kopi dan anak-anak.

Kopi dikenal sebagai minuman yang bisa menghilangkan dan meredakan rasa kantuk. Selain itu, sebagian besar orang menyatakan mereka merasa lebih berenergi dan lebih fokus setelah minum kopi. Namun, hal itu akan punya efek berbeda pada anak.

Kerja tubuh bayi dan anak-anak tidak sama dengan orang dewasa. Tubuh mereka memerlukan waktu lebih lama untuk menyerap kafein. Pada orang dewasa, kafein diserap dalam waktu 3—7 jam. Namun pada bayi, dibutuhkan waktu sekitar 65—130 jam untuk memproses kafein. Hal ini disebabkan oleh organ hati dan ginjalnya belum bekerja dengan sempurna.

Selain itu, kopi bukanlah pilihan minuman yang dianjurkan untuk anak-anak, terlebih bayi yang berusia di bawah 6 bulan. Menurut Alodokter, pada usia ini, satu-satunya asupan yang boleh diberikan kepada anak adalah ASI atau air susu ibu. Memberikan kopi dan minuman berkafein, selain tidak bermanfaat, justru bisa membahayakannya.

1. Insomnia
Kafein yang terkandung di dalam kopi bisa membuat si kecil terjaga dan lebih sulit tidur, sebab kafein mampu menghambat kinerja bahan kimia di otak yang bertanggung jawab untuk tidur. Selain itu, kafein juga akan meningkatkan produksi hormon adrenalin yang bisa menyebabkan si kecil lebih gelisah dan jadi rewel.

2. Peningkatan denyut jantung
Kopi memang bisa membuat orang yang meminumnya jadi lebih segar dan ‘melek’. Namun, jika minuman ini diberikan kepada anak atau bayi, kafein bisa menyebabkan mereka mengalami peningkatan frekuensi denyut jantung, bahkan gangguan irama jantung.

3. Gangguan penyerapan kalsium
Bayi dan anak-anak membutuhkan makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang, karena mereka sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Salah satu zat gizi yang diperlukan anak untuk tumbuh optimal adalah kalsium. Mengonsumsi kopi dan minuman berkafein tidak hanya minim nutrisi untuk anak, tapi juga bisa menghambat penyerapan kalsium pada tubuhnya.

4. Suasana hati memburuk
Mengonsumsi minuman berkafein, termasuk kopi, juga sering dikaitkan dengan memburuknya suasana hati dan meningkatnya rasa cemas. Jika diberikan kepada anak-anak atau bayi, kopi dapat membuat mereka menjadi rewel dan gelisah.

Sementara, kafein tidak hanya ada dalam kopi. Zat ini juga bisa ditemukan dalam minuman bersoda, teh, cokelat, dan es krim. Jadi, sebaiknya orang tua lebih bijak dalam memilih jajanan atau minuman untuk anak-anak mereka. Jika anak sering demam atau kejang, ada baiknya dibawa ke dokter agar dapat diberikan penanganan yang aman dan memang sesuai dengan kondisinya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9784 seconds (0.1#10.140)