Jumlah Tak Ideal, Brimob Polda DIY Kekurangan 1.000 Personel

Kamis, 14 November 2019 - 16:05 WIB
Jumlah Tak Ideal, Brimob Polda DIY Kekurangan 1.000 Personel
Personel Brimob Polda DIY berjalan usai upacara HUT ke- 74 Brimob di halaman Mako Brimob Polda DIY, Kamis (14/11/2019). FOTO/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
YOGYAKARTA - Jumlah personel Brimob Polda DIY hingga saat ini dinilai belum ideal. Sebab dari kebutuhan 2.400 personel, baru terpenuhi 60%. Padahal untuk menambah personel menjadi kewenangan pusat.

Wakil Kepala Polda DIY Brigjen Pol Karyoto mengatakan secara umum untuk kebutuhan personel Brimob semua Polda di Indonesia tidak bisa 100%. Rata-rata baru 60-70%. Namun karena untuk penambahan personel menjadi kewenangan pusat, sehingga daerah hanya bisa mengusulkan.

"Inilah penyebab mengapa kebutuhan personel Brimob belum bisa 100%," kata Karyoto usai upacara HUT ke-74 Brimob tingkat DIY di Mako Brimob Polda DIY, Kamis (14/11/2019).

Karyoto menjelaskan, selama ini untuk penambahan personel Brimob Polda DIY sifatnya hanya internal, terbatas pada mengganti personel yang pensiun. Jumlahnya rata-rata 20 personel per tahun. Penambahan diambil dari Sekolah Polisi Negara (SPN), mereka diusulkan, dididik masuk Brimob.

"Hanya tetap harus selektif, sebab untuk menjadi Brimob tetap harus ada kualifikasi sehingga tidak sembarang bisa menjadi Brimob," katanya.

Mengenai peralatan, menurut Karyoko, sama halnya dengan personel, pengadaannya juga terpusat. Asisten Perencanaan (Asrena) Mabes Polri yang akan menentukan perlu tidaknya penambahan peralatan. Tetapi tetap mengikuti perkembangan dan kemajuan untuk peralatan yang sifatnya baru.

"Misalnya alat pedeteksi bom, ada yang lebih canggih dan bisa mengoperasikan tanpa awak pasti akan memilih itu. Di Polda DIY sudah ada yang pakai robotik," katanya.

Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda DIY Kombes Pol Noor Hudaya menambahkan saat ini, dari 2.400 kebutuhan personel Brimob secara riil, baru terpenuhi 60% atau sekitar 1.500-an personel.(priyo setyawan)
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3753 seconds (0.1#10.140)