500 Mahasiswa Solo Raya Calon Pekerja Konstruksi Mendapat Bintek K3

Kamis, 14 November 2019 - 14:20 WIB
500 Mahasiswa Solo Raya Calon Pekerja Konstruksi Mendapat Bintek K3
Perwakilan peserta saat menerima rompi dan helm keselamatan saat pembukaan Bintek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Konstruksi di Kampus UNS Solo, Kamis (14/11/2019). Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Sebanyak 500 mahasiswa calon pekerja konstruksi di Solo Raya mendapatkan bimbingan teknis (Bintek) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Konstruksi di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Kegiatan yang berlangsung mulai 14-15 Nopember 2019, dilakukan PT Brantas Abipraya, bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya.

Kegiatan yang juga bekerja sama dengan UNS dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), juga akan memberikan Distance Learning (SIBIMA) Tenaga Ahli Muda K3 Konstruksi. "Ini merupakan realisasi dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Abipraya dengan menyasar kepada pelajar berprestasi calon pekerja kontruksi tanpa dipungut biaya dengan persyaratan tertentu. Nantinya para mahasiswa ini akan siap mengikuti uji sertifikasi pekerja konstruksi yang diwajibkan untuk para pekerja," ujar Suradi, Direktur Keuangan dan SDM PT Brantas Abipraya Suradi di sela acara, Kamis (14/11/2019).

Kegiatan semacam ini merupakan adalah kedua kalinya digelar. Sebelumnya Abipraya yang merupakan perusahaan konstruksi milik negara, juga telah melanggar kegiatan sertifikasi ini di Malang dengan melibatkan beberapa Universitas unggul se-Malang raya yang pelajarnya berpartisipas menjadi peserta. Terdorong dilaksanakan dalam rangka implementasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 02 tahun 2017. Yakni tentang Jasa Konstruksi yang menyatakan setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja.

Permasalahan K3 konstruksi seringkali menjadi penyebab banyaknya kecelakaan kerja seperti rendahnya pemahaman dan kepekaan terhadap bahaya dan risiko konstruksi. Kegitan ini juga menjadi salah satu sosialisasi pentingnya tenaga kerja bersertifikat dan bertujuan untuk nantinya melindungi tenaga kerja nasional agar memiliki nilai tambah, yaitu lebih berkompeten dan produktif.

"Peran mahasiswa sebagai penerus generasi konstruksi sangatlah penting, sehingga kami menginisiasi program bimbingan tersebut sekaligus pelatihan untuk Ahli K3 Konstruksi Muda ini agar mereka mampu bersaing dan siap menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," katanya.

Selain UNS, dalam kegiatan ini beberapa Universitas terkemuka di Solo juga ikut berpartisipasi. Seperti Universitas Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Sahid Surakarta, Universitas Setia Budi, Universitas Islam Batik dan Universitas Slamet Riyadi dengan total partisipan mencapai 500 peserta. Pihaknya ingin mempersenjatai mahasiswa se-Solo raya dengan kompetensi unggul K3. Pembukaan dihadiri selain Direktur Keuangan dan SDM Brantas Abipraya, juga ada Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV-Kementerian PUPR, Eddy Irwanto, Dekan Fakultas Teknik UNS, Sholihin Asad.

Selain itu juga Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan Kementerian PUPR, Kimron Manik dan Ketua LPJK Jawa Tengah, Danang Atmojo serta Kepala Balai Penerapan Teknologi Cakra Nagara. "Sebagai BUMN konstruksi yang berperan menjadi agen pembangunan, di setiap proyek kami selalu mengutamakan mutu dan kualitas sehingga pelatihan dan bimbingan untuk menghadapi uji sertifikasi pekerja konstruksi ini sejalan dengan misi Abipraya dalam meminimalisir risiko terjadi kecelakaan kerja konstruksi atau kegagalan bangunan," katanya.

Brantas Abipraya sangat serius menyokong percepatan program sertifikasi tenaga kerja konstruksi di Indonesia untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang sangat gencar saat ini. Selain menggelar bimbingan teknis K3 konstruksi, Abipraya juga sebelumnya sudah melakukan uji sertifikasi di tahun 2017 untuk para pekerja konstruksinya dengan menggandeng Kementerian PUPR.

"Total dari tahun 2014 kami telah berhasil melakukan sertifikasi sebanyak 3.600 pekerja. Dan kami akan terus berkomitmen menyokong Kementerian PUPR untuk melakukan percepatan program sertifikasi ini," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4506 seconds (0.1#10.140)