22 Orang Tewas di Gaza Akibat Serangan Zionis Israel
BerliantoYERUSALEM - Serangan zionis Israel telah menewaskan setidaknya 22 warga Palestina di Gaza, termasuk seorang ayah dan dua putranya, Rabu (13/11/2019).
Gejolak terbaru dipicu oleh pembunuhan Israel atas anggota utama Jihad Islam pada Selasa pagi, dan tidak ada tanda-tanda untuk reda. Kementerian daerah mengatakan 69 orang juga terluka dalam aksi pemboman itu.
Beberapa jenazah korban tewas di Kota Gaza dibawa ke rumah sakit Shifa dengan taksi dan ambulans pada Rabu pagi, ketika para kerabat mereka menangis dan menjerit, kantor berita Reuters melaporkan. Petugas medis dan saksi mengatakan mereka adalah warga sipil yang tinggal di lingkungan padat penduduk.
Baca Juga:
Seorang ayah dan kedua putranya terbunuh oleh serangan udara saat mengendarai sepeda motor, seorang saksi mata mengatakan kepada Middle East Eye. Saksi mata itu menambahkan bahwa mereka baru saja tiba di rumah ketika serangan terjadi.
Saksi mata itu mengatakan sang ayah adalah seorang petani tanpa afiliasi politik dan akan kembali dari ladangnya. "Mereka memulai ini, kami tidak menginginkan perang," kata seorang kerabat yang berduka.
Sementara itu Jihad Islam membenarkan bahwa dua pejuangnya tewas dalam serangan terpisah di selatan Kota Gaza pada pagi hari. Kelompok itu mengidentifikasi salah satu dari mereka sebagai Khaled Farraj.
Israel melancarkan serangan mematikan terhadap komandan Jihad Islam pada hari Selasa pagi, memicu gelombang serangan roket dari Gaza dan serangan udara.
Militer Israel mengatakan telah melakukan serangkaian serangan terhadap target Jihad Islam pada hari Rabu sebagai tanggapan terhadap tembakan roket baru dari Gaza. Dikatakan salah satu target adalah regu peluncur roket. Sirene serangan udara terdengar di kota Ashkelon dan Netivot Israel di dekat perbatasan Gaza.
Militer Israel mengatakan sedikitnya 220 roket telah ditembakkan dari Gaza pasca serangan kematian komandan Jihad Islam Baha Abu al-Atta pada Selasa pagi. Tidak ada korban jiwa dalam serangan roket itu.
Militer Israel menambahkan pertahanan udara Negara Zionis itu berhasil mencegat 90 persen roket yang ditembakkan. "Apa yang terjadi adalah pembalasan atas pembunuhan Abu al-Atta dan dikoordinasikan oleh semua faksi Palestina," kata juru bicara Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Jihad Islam harus menghentikan serangan roket atau hancur. "Mereka memiliki satu pilihan: untuk menghentikan serangan-serangan ini atau menerima lebih banyak dan hancur. Pilihan mereka," kata Netanyahu pada awal pertemuan kabinet, menambahkan bahwa Israel tidak mencari eskalasi lebih lanjut.
Satu sumber diplomatik mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa utusan Timur Tengah PBB sedang dalam perjalanan ke Kairo untuk memulai mediasi untuk mengakhiri kekerasan.
(nun)
loading...
Berita Terkait
- Israel Tes Rudal Berkemampuan Nuklir, Iran Sindir AS dan Eropa
- DidugaTerima Suap, Ribuan Warga Israel Desak Netanyahu Mundur
- Israel Pagi Ini Kembali Bombardir Gaza
- Rudal Iran Tak Tertandingi di Timur Tengah, Kalahkan Israel
- Israel Dipaksa Bayar Uang Kompensasi Rp12 Triliun ke Lebanon
- 50 Roket Dari Gaza Hujani Israel
- Rudal Pencegat Milik Israel Dilaporkan Jatuh ke Tangan Rusia
- Jika Tak Mau Kurangi Blokade ke Gaza, Israel akan Dihujani Roket
- Menteri Urusan Yerusalem Palestina Kembali Ditangkap
- Israel Bombardir Gaza, 1 Tewas dan 2 Luka
BACA JUGA
- Pelatih Karate Indonesia: Target Rifki Meleset
- Akhir Tahun, Mandiri Kartu Kredit Tawarkan Paket Khusus Aneka Destinasi Wisata
- Kota di India Sediakan Mantel untuk Sapi Saat Musim Dingin
- Menteri KKP Beri Solusi Soal Bantuan Modal Bagi Pembudidaya Ikan
- Turki Kembali Tegaskan Tidak Akan Lepas S-400 Rusia
- Saatnya Timnas Indonesia U-23 Berpesta di SEA Games
- Sambut Pengoperasian Bandara Banjarmasin, AP I Beri Santunan Rp310 Juta
- Jelang Aksi Demo, Polisi Hong Kong Sita Sepucuk Pistol
- Polisi Kejar Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa UMP
- Rodgers Effect dan Sensasi Vardy Bikin Leicester Garang