Kenangan Den Bagus Ing Ngarso terhadap Sosok Djaduk Ferianto

Rabu, 13 November 2019 - 14:25 WIB
Kenangan Den Bagus Ing Ngarso terhadap Sosok Djaduk Ferianto
Teman Djaduk Ferianto di Teater Gandrik, Susilo Nugroho atau Den Bagus Ing Ngarso memberi keterangan soal pribadi Djaduk di sela-sela melayat di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja Kasian, Bantul, Rabu (13/11/2019). FOTO/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
BANTUL - Almarhum Djaduk Ferianto dikenal displin, galak kepada para pemain saat menjadi sutradara pementasan teater. Ini dilakukan karena dia ingin pentas teater hasilnya sempurna.

"Djaduk itu disiplin, galak, suka kemrungsung dan jika pentas perfect. Itu sudah menjadi rahasia umum," kata teman Djaduk Ferianto di Teater Gandrik, Susilo Nugroho atau lebih populer disapa Den Bagus Ngarso di sela-sela melayat, Rabu (13/11/2019).

Menurut Den Bagus, bergabungnya Djaduk ke Teater Gandrik membawa perubahan, yaitu adanya perpaduan peran dan musik. Anggota teater harus bisa main alat musik, sehingga saat pentas benar-benar mempertimbangkan permainan dan musik. Ia pun sering dipukul punggungnya saat latihan. Inilah tradisi yang menjadi pembeda di Teater Gandrik.

"Awalnya kami mangkel juga dan sering mengerutu, namun setelah tahu apa yang diinginkan suasana jadi cair. Yang jelas kehadiran Djaduk di Teater Gandrik mengesankan," tuturnya.

Den Bagus menambahkan rencananya Teater Gandrik akan pentas di Surabaya pada 6-7 Desember 2019. Di pentas ini Djaduk menjadi sutradara dan dirinya yang mengoreksi naskah. Untuk keperluan pentas itu, seharusnya akan ada latihan Kamis (14/11/2019) malam. Namun sebelum terlaksana Djaduk sudah meninggal, sehingga tidak tahu kapan akan mengadakan latihan.

"Tapi pentas tetap akan kami laksanakan. Sebab ini sudah ketiga kalinya ditinggal anggota saat akan pentas," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7819 seconds (0.1#10.140)