Begini Profil Djaduk Ferianto, Sang Musisi Humor asal Yogya

Rabu, 13 November 2019 - 11:35 WIB
Begini Profil Djaduk Ferianto, Sang Musisi Humor asal Yogya
Sepanjang hidupnya, Djaduk Ferianto dikenal sangat suka dengan musik. Di mata keluarga, dia juga merupakan sosok yang pekerja keras dan juga humoris. (Instagram/Djaduk Ferianto)
A A A
YOGYAKARTA - Maestro musik humor asal Yogyakarta, Gregorius Djaduk Ferianto, atau yang lebih dikenal Djaduk Ferianto, tutup usia pada Rabu (13/11/2019) dini hari. Aktor sekaligus sutradara pertunjukan teater ini meninggal dunia di usia yang ke-55 tahun.

Putra bungsu Bagong Kussudiardja, seorang pelukis senior ternama, lahir di Yogyakarta, 19 Juli 1964. Adik kandung Butet Kartaredjasa ini menggeluti karier sebagai musisi humor. Karena itulah, dia bergabung dengan kelompok musik Kua Etnika, musik humor Sinten Remen, dan Teater Gandrik.

Sebagai seorang musisi, dia bersama grupnya sering menggarap illustrasi musik sinetron, jingle iklan, penata musik pementasan teater. Peraih penghargaan Pemusik Kreatif 1996 dari PWI Yogyakarta ini juga kerap tampil dalam pentas musik di berbagai negara.

Dia bersama kelompoknya terkenal dengan eksplorasi berbagai alat dan benda sebagai instrumen musiknya. Karena itulah dalam Festival Sinetron Indonesia, dia meraih Piala Vidia sebagai Penata Musik Terbaik 1995.

Djaduk dulunya lahir dengan nama Guritno, pemberian dari sang paman. Lalu ayahnya, Bagong mengganti nama tersebut menjadi Djaduk yang artinya unggul. Di masa kecilnya, dia selalu ditemani radio yang sering menyiarkan pertunjukan wayang.

Bakat seni sebagai seorang sutradara pun lahir. Dia bercita-cita menjadi dalang, bahkan pernah belajar mendalang. Lingkungan Djaduk saat anak-anak di Tedjakusuman, Yogyakarta, dekat dengan kesenian. Inilah yang mendukung kariernya kemudian di bidang seni.

Namun Indonesia harus kembali kehilangan seorang seniman kawakan. Rabu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, sang kakak, Butet Kertarejasa, yang menuliskan keterangan RIP Djaduk Ferianto, dengan latar belakang hitam bertuliskan "Sumangga Gusti" atau "Silakan Tuhan".
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7769 seconds (0.1#10.140)