Djaduk Suka Musik Sejak Kecil, Sering Nabuh Gamelan Siang Hari

Rabu, 13 November 2019 - 09:10 WIB
Djaduk Suka Musik Sejak Kecil, Sering Nabuh Gamelan Siang Hari
Djaduk Ferianto dikenal menyukai musik sejak kecil. FOTO/Instagram/Djaduk Ferianto
A A A
BANTUL - Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia, Rabu ((13/11) pukul 02.30 WIB. Putra bungsu koreografer dan pelukis ternama Indonesia, Bagong Kussudiardja itu meninggal di usia 55 tahun.

Mantan Kapolda DIY, Irjen Haka Astana adalah salah satu orang yang mempunyai kenangan khusus terhadap almarhum. Ayahanda Haka Astana adalah adik dari seniman Bagong Kussudiardja. "Saya dengan Mas Djaduk sepupu," katanya.

Di mata Haka Astana, Djaduk dikenal sebagai sosok pekerja keras yang selalu bertangung jawab dengan pekerjaannya. "Mas Djaduk sosok yang selalu bertanggung jawab dengan pekerjaannya, pekerja keras, dan humoris," katanya.

Irjen Haka menyebut almarhum sejak kecil memang suka dengan musik. Haka ingat betul sekitar 1974 hingga 1976, setiap siang almarhum bermain musik, nabuh gamelan. Saat itu Djaduk tinggal bersama orang tuanya di Singosaren Utara No 9, Wirobrajan, Yogyakarta.

"Mas Djaduk sejak kecil memang suka musik. Setiap siang nabuh gamelan di Singosaren Utara No 9," katanya.

Pertemuan terakhir Irjen Haka dengan kakak sepupunya itu terjadi pada Selasa (5/11/2019) sore. Saat itu Djaduk datang ke rumahnya. "Beliau datang dari Bangka langsung ke rumah saya karena bawa titipan dari Kapolda Babel," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5589 seconds (0.1#10.140)