PBNU Tak Setuju Celana Cingkrang-Jenggot Dikaitkan Radikalisme

Selasa, 12 November 2019 - 23:04 WIB
PBNU Tak Setuju Celana Cingkrang-Jenggot Dikaitkan Radikalisme
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj tak setuju jika celana cingkrang dan jengot dikaitkan dengan radikalisme.

Menurutnya polemik penggunaan celana cingkrang dan cadar di lingkungan aparatur sipil negara (ASN) yang sempat disinggung Menteri Agama Fachrul Razi merupakan masalah kecil.

"Yang masalah besar adalah bagaimana menyelesaikan deradikalisasi," ujar Said usai menerima kunjungan Kapolri Jenderal Idham Azis di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Menurut Said Aqil yang diharapkan masyarakat saat ini adalah Menag mampu menyelesaikan radikalisme di Indonesia. Jangan sampai Indonesia seperti negara-negara di Timur Tengah yang dilanda konflik berkepanjangan.

"Jangan sampai seperti itu. Maka yang penting bagaimana kita menyosialisasikan gotong royong, persaudaraan sebangsa se-Tanah Air, kita ini bersaudara. Soal jenggot atau cingkrang itu masalah kecil," ujar Said Aqil.

Dia tidak setuju jika penggunaan celana cingkrang dan jenggot dikaitkan dengan radikalisme. Menurut dia, ulama dan kiai NU pun banyak yang berjenggot, namun tidak radikal.

Mengenai aturan yang diterapkan bagi ASN, Said Aqil memandang hal tersebut merupakan kebijakan Menag. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Menag."Kalau beliau mengganggap itu tepat, silakan saya dukung. Kebijakan internal itu," katanya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7964 seconds (0.1#10.140)