Cara Menghindar dari Malware Android

Selasa, 12 November 2019 - 12:00 WIB
Cara Menghindar dari Malware Android
Tips Terhindar dari Malware Android. Istimewa
A A A
Selama periode Januari-September 2019, Kaspersky mengklaim telah memblokir sebanyak 632.451 upaya serangan seluler di Indonesia. Jumlah ini sekaligus menjadikan Indonesia dengan jumlah ancaman Android terbanyak terdeteksi di Asia Tenggara.

Perusahaan keamanan siber global tersebut juga menemukan 29,07% pengguna Android Indonesia telah diamankan dari mobile malware selama periode yang sama. Ada 106 paket instalasi Trojan mobile banking di Indonesia dari sembilan bulan pertama tahun ini.

Ini menempatkan Indonesia di antara tiga negara teratas dengan jumlah Trojan perbankan terblokir, termasuk Thailand (329) dan Malaysia (215). Dalam hal jumlah paket instalasi untuk Trojan ransomware seluler yang diblokir Kaspersky, Indonesia memiliki jumlah tertinggi (161 paket) dan ini meningkat signifikan dibanding hanya 96 tahun lalu.

“Setengah (53%) populasi Indonesia adalah pengguna internet mobile. Jumlah pengguna internet di negara kepulauan ini setara 6,5% pengguna internet di Asia. Ini menjadikan Indonesia target menarik dan menggiurkan bagi pelaku peretasan yang menargetkan pengguna seluler,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky Asia Tenggara.

Ada beberapa langkah untuk mengenali dan menghindari malware Android. Pertama, unduh aplikasi hanya dari toko resmi seperti Google Play. Walau belum sepenuhnya memberi jaminan keamanan penuh, risiko menemukan Trojan jauh lebih rendah.

Kedua, blokir instalasi perangkat lunak dari sumber pihak ketiga dalam pengaturan perangkat. Ini menghilangkan ancaman yang diunduh secara acak dengan upaya meniru pembaruan sistem dan sejenisnya. Bukalah pengaturan Android, kemudian pilih Keamanan dan hapus centang/nonaktifkan kotak Sumber Tidak Dikenal (Unknown Sources).

Ketiga, selalu instal pembaruan sistemdan aplikasi untuk memperbaiki kerentanan yang dapat dieksploitasi para pelaku kejahatan siber. Keempat, jangan mengklik tautan mencurigakan dalam email atau pesan teks. Lalu, perhatikan izin yang diminta aplikasi selama melakukan instalasi.

Kelima, pikirkan apakah izin yang tertera cocok dengan tujuan aplikasi. Memberi izin yang salah dapat mengirim data sensitif Anda kepada pihak ketiga. Terakhir, waspada terhadap uji coba antivirus gratis karena bisa jadi itu adalah malware samaran yang dapat menyerang perangkat seluler. (Danang Arradian)
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7326 seconds (0.1#10.140)