Dukung Wisata di 3 Kabupaten, Wihaji Siap Bangun Infrastruktur

Senin, 11 November 2019 - 21:25 WIB
Dukung Wisata di 3 Kabupaten, Wihaji Siap Bangun Infrastruktur
Pemkab Batang siap mendukung infrastruktur dan fasilitas pendukung untuk memajukan wisata di tiga kabupaten. FOTO : DOK Humas Pemkab Batang
A A A
BATANG - Untuk mendukung wisata di tiga Kabupaten yakni Batang, Banjarnegara dan Wonosobo yang memiliki potensi wista alam pegunungn Dieng, Pemkab Batang siap mendukung infrastruktur dan fasilitas pendukung.

"2020 kita tetapkan kawasan wisata dengan membangun tugu di Bandar, karena dari Kecamatan Bandar sampai dengan Desa Gerlang atau sampai perbatasan Kabupaten Banjarnegera tumbuh wisata yang dikelola oleh masyarakat," kata Bupati Wihaji saat hadir di HUT ke tiga Wanawisata Sikembang Kecamatan Blado, Minggu (10/11/2019).

Program pengembangan wisata sebagai heaven of Asia guna mendukung visit Batang 2022, potensi wisata alam yang dijual sangat luar biasa dan banyak dinikmti oleh masyarakat.

"Wisata alam tidak membosankan, karena masyarakat sekarang lebih cenderung back to nature seperti Sikembang mampu menyedot 6-7 ribu pengunjung per bulan dengan harga tiket Rp5000. Adapun wisata plus kuliner yang berada di atasnya yakni Forest Kopi omset mencapai Rp500 juta perbulan," jelas Wihaji.

Kawasan wisata Bandar-Gerlang Kecamatan Blado sudah banyak tumbuh spot wisata dikelola oleh desa, yang akan mampu menggerakan perekonomian dan membuka simpul-simpul ekonomi baru karena didukung infrastruktur mulus, tapi masih hanya kurang lebar sehingga bus besar belum berani masuk.

"Kedepan sebagian pembangunan kita arahkan ke kawasan wisata guna mendukung kerjasama tiga Kabupaten untuk pengembangan wisata Dieng, dan kita siap membackup infstruktur jalan listrik dan jaringan internet dan fasilitas lainnya, yang harus didukung semua stakeholder," kata Wihaji.

Untuk mendukung geliat wisata dan pertumbuhan ekonomi Pemkab Batang mengenjot pembangun infrastruktur jalan dengan total anggaran mencapai Rp73 miliar. Nilai anggaran belum mampu meng-cover semua jalan karena panjang jalan Kabupaten Batang ada 503 kilometer.

"Untuk perbaikan jalan sepanjang 12 Km Jalan Bandar-Batur Kabupaten Banjarnegara menghabiskan anggaran 2,5 miliar, selesai pengerjaan September lalu," kata Wihaji.

Administator KPH Pekalongan, Joko Santoso mengatakan, perkembangan wanawisata Sikembang selama tiga tahun ini sudah cukup baik dan mampu menyedot pengunjung, namun demikian kalau dibanding dengan Srambang Park Ngawi Jawa Timur omsetnay masih tertinggal.

"Kita tidak membandingkan tapi untuk motifasi kita lebih baik dalam mengelola, karena pendapatan Perhutani hampir Rp1,5 miliar pertahun, itu 30% dan di sini hanya Rp60 juta," kata Joko Santoso.

Oleh karena itu, Joko mengajak bersama-sama menghadirkan konsep melestrikan alam agar hutan tetap lestari, dengan belajar bersama memgelola wisata secara profesional agar pengunjung dan omsetnya terus naik tidak stagnan.

"Objek wisata yang kita jual seharusnya nyaman, bersih dan banyak wahana baru, fasilitas umum seperti toilet, gazebo, mushola. Dibuat tidak perlu mahal tapi menarik dan artistik," kata Joko Santoso.

Kami juga berharap ada akses jalan pengunjung menuju spot selfi maupun ke tempat istirahat seperti gazebo, tempat toilet. Sehingga ketika hujan jalan tidak becek dan tetap menjaga kebersihan.

Dengan memiliki luasan lahan 11,7 hektare, Sikembang menawarkan kesejukan udara dan panorama alam hutan pinus, dilengkapi spot-spot swafoto dengan wahana Jembatan Bambu Canopy Bridge agrowisata, tempat santai bersama keluarga di hammok, gardu pandang, kursi kayu, dan saung.

"Saya sudah didatangi investor yang berani Rp200 juta pertahun dan berani kontrak lima tahun, kata investornya, kalau tidak bikin gempar Batang Saya siap pulang. Namun begitu saya tidak mengiyakan karena pingin masyarakat desa bisa berdaya meniru Srambang Park Ngawi Jawa Timur walau dikelola ala ndeso tapi rezeki kuto," kata Joko Santoso.

Sementara Pengelola Wana Wisata Sikembang, Wahyu Dwiyanto mengatakan luasan Sikembang yang dizinkan dikelola ada 30 hektar, tapi yang digunakan sebagai untuk wiasata baru 11 hektar. Adapun pengunjung pada tahun ini masih mengalami stagnan hanya berkisar 6-7ribu penunjung perbulan.

“Di tahun ini menambah wahana baru yaitu Bravo Kid Warior, Agro Outbond Center, kolam renang anak, homestay Abirawa dua lantai, pinus kopi Sikembang kafe, gerbang loket utama, dan Fun Trip Offroad Adventure. Kalau dulu hanya 18 karyawan sekarang bertambah mnjadai 35 orang,” jelasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2326 seconds (0.1#10.140)