Diduga Depresi, Napi Pencabulan Anak Tiri Meninggal Dunia

Senin, 11 November 2019 - 20:42 WIB
Diduga Depresi, Napi Pencabulan Anak Tiri Meninggal Dunia
Diduga depresi, narapidana kasus pencabulan anak tiri meniggal dunia. Ilustrasi : SINDOnes
A A A
GUNUNGKIDUL - Seorang nara pidana kasus pencabulan yang sudah inkrah dilaporkan meninggal dunia. Napi dengan inisial Sum, 58 warga Kecamatan Semin ini menghenhuskan napas terakhir saat dirawat di RSUD Wonosari Minggu (10/11/2019) malam.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, sejak Sum divonis hukuman 5 tahun 6 bulan oleh majelis hakim PN Wonosari karena mencabuli anak tirinya kondisinya semakin menurun. Pegawai yang hampir pensiunan di kantor Kemenag ini sempat keluar masuk rumah sakit saat masuk rutan kelas II B Wonosari.

Kepala Rumah Tahanan Klas IIB Wonosari, Suherdi mengungkapkan, Sum menghembuskan napas terakhirnya setelah beberapa saat dirawat di rumah sakit. "Dia kita kirimkan ke rumah sakit pada Minggu 10/11/2019) pagi. Kemudian kita lapor ke Kejaksaan, namun malam hari dinyatakan meninggal dunia," terangnya saat dikonfirmasi Senin (11/11/2019).

Menurutnya, dugaan kuat Sum mengalami depresi. Sejak putusan, kata dia, Sum tidak mau makan dan beraktivitas layaknya napi lainnya."Kita gunakan prosedur, ketika sakit kita periksakan. Namun dia tetap sulit makan," katanya.

Setiap diperiksakan ke rumah sakit, lanjut Suherdi, Sum selalu opname. Setelah membaik kembali ke rumah tahanan. Namun dia tetap tidak mau mengikuti petunjuk dokter untuk memperbaiki pola makan.

Diapun menjamin selama di rutan petugas profesional menangani napi. Begitu juga setiap keluhan sakit selalu langsung dilakukan pemeriksaan awal dan dirujuk apabila memang dibutuhkan perawatan intensif.

Sum merupakan pelaku pencabulan terhadap anak tirinya yang masih di bawah umur. Akibat perbuatan Sum, korban sempat depresi sehingga kasus ini langsung dibawa ke meja hijau.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8234 seconds (0.1#10.140)