Film Hanya Manusia, Perjuangan Polwan Cantik Bikin Geregetan

Sabtu, 09 November 2019 - 23:27 WIB
Film Hanya Manusia, Perjuangan Polwan Cantik Bikin Geregetan
Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel. FOTO : iNews.tv/Taufik Budi
A A A
SEMARANG - Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel sempat geregetan saat menyaksikan film Hanya Manusia. Dalam waktu 1 jam 40 menit, emosi penonton dibuat larut dalam alur cerita polisi wanita yang membongkar kasus perdagangan manusia (human trafficking).

"Kalau saya kan sepanjang karier di reserse, nontonnya gregetan juga," kata Rycko usai menggelar nonton bareng Hanya Manusia di Semarang, Sabtu (9/11/2019).

Hanya Manusia dibintangi Prisia Nasution, Lian Firman, dan Yama Carlos dengan garapan tangan dingin sutradara Tepan Cobain. Film ini merupakan hasil karya Divisi Humas Polri yang resmi tayang di bioskop Tanah Air sejak Kamis 7 November.

Jalan cerita film ini menceritakan tentang perwira polisi wanita bernama Annisa (Prisia Nasution). Dia bertugas sebagai anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Polres Metro Jakarta Utara.

Bersama anggota polisi lainnya, Annisa berhasil membongkar kasus perdagangan manusia, yakni gadis-gadis di bawah umur. Emosi penonton makin teraduk-aduk ketika adik Annisa juga turut diculik sindikat. Meski tegang, namun film ini juga diselipi humor-humor segar.

"Pesan dari film ini ingin menunjukkan bahwa polisi juga manusia yang punya latar belakang, punya masalah pribadi, memerlukan pengakuan dan keterampilan namun di sisi lain juga harus mampu melindungi masyarakat," tambahh dia.

"Salah satu tugas daripada Bareskrim adalah untuk mengungkap kasus. Tadi kita melihat bagaimana cara untuk mengungkap kasus, tapi hanya salah satu contoh yang difilmkan. Kan tidak bisa mengungkap kasus dalam waktu 45 menit," lanjutnya.

Film ini menuai pujian masyarakat yang turut nobar. Mereka mengaku baru mengetahui jika polisi harus mematuhi prosedur dalam mengungkap kasus. Meski dilengkapi dengan senjata api, namun polisi juga tak bisa sembarangan dalam menggunakannya.

"Kan kita itu kalau melihat polisi, sepertinya ya hanya begitu. Menangkap penjahat, menembak. Tapi ternyata ada prosedurnya. Malah meski sudah sesuai prosedur tapi juga masih dimarahi atasannya," lugas seorang penonton Meriska.

"Yang pas adegan tembak-tembakan itu seru banget. Bagus. Aktingnya para pemain juga keren," pungkas perempuan berparas cantik itu.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0497 seconds (0.1#10.140)