Rektor Pertama UGM dan Ketiga UII Dikukuhkan Jadi Pahlawan Nasional

Jum'at, 08 November 2019 - 15:55 WIB
Rektor Pertama UGM dan Ketiga UII Dikukuhkan Jadi Pahlawan Nasional
Rektor UGM Prof Panut Mulyono saat membuka seminar regional pengusulan gelar pahlawan terhadap Sardjito tahun lalu. FOTO : DOK Humas UGM
A A A
YOGYAKARTA - Rektor pertama Universitas Gadjah Mada Prof Dr Sardjito dan rektor pertama Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Prof KH Abdul Kahar Muzakkir dianugerahi gelar pahlawan nasional, Jumat (8/11/2019).

Prof Dr Sardjito menjadi rektor UGM pada tahun 1949-1960. Selain rektor pertama UGM juga menjabat rektor ketiga UII, pada tahun 1964-1970. Sedangkan Prof KH Abud Kahar Muzakir menjadi rektor UII dari tahun 1945-1960.

Prof Dr Sardjito diusulkan UGM dan juga didukung UII, sementara Prof KH Abdul Kahar Muzakkir gelar pahlawan diinisiasi UII.

Prof. Dr. dr. Sutaryo, Sp.A (K). anggota tim pengususl pahlawan bagi Prof Dr Sardjito mengatakan untuk memperjuangkan Prof Dr Sardjito sebagai pahlawan nasional ini, diawali dengan membentuk tim pada tahun 2011 dan pada Juli 2012 tim membuat surat pengusulan. “Jadi perjuangan kami selama sembilan tahun," kata Sutaryo, Jumat (8/11/2019).

Menurut Sutaryo, Sardjito merupakan sosok ilmuwan pejuang sekaligus pejuang ilmuwan. Sardjito fokus dan aktif waktu itu di bidang pendidikan seperti di Budi Utomo.

Sardjito juga sebagai peletak Pancasila sebagai dasar perguruan tinggi di Indonesia. Ia juga dikenal sebagai pendiri PMI dan banyak meneliti obat-obatan bagi rakyat maupun pejuang kemerdekaan. “Ya sarjana komplet. Aktif di sosial, budaya, perdamaian dan seni rupa juga,”katanya.

Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono, mengaku bangga dengan gelar Pahlawan Nasional bagi almarhum Prof. Sardjito,” Semoga kita dapat meneladani
semangat dan ketulusan almarhum dalam berjuang bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Almarhum Prof. Sardjito adalah ilmuwan pejuang dan
pejuang ilmuwan,”kata Panut.

Hal senada diungjkapkan Rektor UII Fathul Wahid. Ia mengatakan Prof Dr Sadjito selama menjabat rektor UII bukan hanya mengembangkan UII menjadi maju pesat, di antaranya dengan membuka fakultas eksakta, seperti kedoktean, peternakan, teknik dan farmasi namun juga membuka
cabang UII di beberapa kota. Tercatat ada delapan kota dan 22 fakultas yang relah dibuka.

“Saat kepemimpinan Prof Sardjito ini, UII mendapat status disamakan, yaitu status tertinggi perguruan tinggi swasta,” jelasnya.

Untuk menghargai Prod Dr Sardjito namanya dipakai UII sebagai gedung kuliah umum. Keluarga almarhum Prof Dr Sardjito. Budhi Santoso merasa bahagia dengan anugerah tersebut. Mewakili keluarga Budhi mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang telah berusaha secara maksimal memperjuangkan Sardjito sebagai Pahlawan Nasional.

“Ini anugerah istimewa bagi keluarga. Atas nama keluarga kami mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah memperjuangkan pemberian gelar tersebut,” kata Budhi.

RIWAYAT HIDUP DAN PERJUANGAN PROF DR M SARDJITO

Nama : Mas Sardjito
Tempat Tanggal Lahir : Desa Purwodadi Kabupaten Magetan, Madiun Jawa
Timur, 13 Agustus 1891
Tempat, Tanggal Wafat, dan Makam :
Prof. Dr. M. Sardjito wafat di RS Panti Rapih Yogyakarta 5 Mei 1970,
dimakamkan dengan upacara kebesaran militer di Taman Makam Pahlawan
Kusumanegara Yogyakarta.

Riwayat Pendidikan
1. 1895 – 1901 : Sekolah Rakyat di Purwodadi dan Lumajang
2. 1901 – 1907 : Sekolah Belanda di Lumajang
3. 1907 – 1915 : Sekolah Stovia di Jakarta (Lulus Juara I)
4. 1920 : dapat tugas belajar
5. 1921 – 1922 : Universitas Amsterdam Fakultas Kedokteran
6. 1923 : Mempelajri penyakit-penyakit iklim panas di
Leiden dan memperoleh gelar doctor
7. 1923 – 1924 : Mempelajari gygiene di Baltimore, Md. USA (merupakan
sarjana Indonesia pertama yang belajar di Amerika Serikat)
Riwayat Pekerjaan
1915 – 1916 Dokter rumah sakit di Jakarta
1916 – 1920 Dokter Instituut Pasteur Jakarta
1918 – 1919 Agggota Penyelidik Penyakit Influenza
1924 – 1929 Dokter Laboratorium Pusat Jakarta
Asisten Kepala Sekolah Tinggi Kedokteran (GHS)
1930 Kepala Laboratorium Makasar
1931 Bekerja di Laboratorium Reich-Gesundheitamt Berlin, Jerman
1931 – 1944 Kepala Laboratorium Semarang
1945 Kepala Instituut Pasteur Bandung, merupakan orang Indonesia
pertama yang memimpin Instituut Pasteur
1946 – 1949 Kepala Instituut Pasteur Klaten
Guru Besar dan Ketua Fakultas Kedokteran Preklinik di Klaten
Kepala Sekolah Perkumpulan Kaum Technik Bagian Biologi dan SMI Klaten
1949 Guru Besar dan Pemimpin Gabungan Perguruan Tinggi Yogyakarta
1950 - 1961 Presiden/Rektor UGM
1960 Ketua Fakultas Kedokteran UGM
1964 – 1970 Rektor Universitas Islam Indonesia (UII)

Riwayat Pergerakan Politik, Kebangsaan, dan Kemanusiaan
1915 – 1942 Anggota/pengurus Perkumpulan Dokter Indonesia/ Agggota Kehormatan
1925 Ketua Budi Utomo Cabang Jakarta dan Anggota Pengurus Pusat Budi Utomo
1926 – 1930 Anggota Haminte Djakarta dan Wakil Wethouder
1931 Pidato di Kongres Biologi di Heidelberg Jerman
1932 – 1942 Membantu penyelidikan penyakit lepra di Indonesia
(diketahui Kongres Internasional Cairo 1938)
1937 – 1944 Pimpinan Redaksi Medische Berichten / Berita Ketabiban
1942 Ketua Mardi Waluyo Semarang
1943 Ketua Izi Hokokai Semarang dan Anggota Pusat
1945 1 September 1945 mendirikan dan memimpin PMI Bandung, merupakan
PMI pertama di Indonesia
1946 setelah Klaten berhasil melepaskan diri dari ikatan swapraja dan
memilih menjadi salah satu kabupaten di wilayah RI, dibentuk Badan
Perwakilan Rakyat, dan Sardjito menjadi anggota Badan Perwakilan
Rakyat Kabupaten Klaten
1946 Ketua Senat Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada
1947 Ketua PMI Klaten dan dalam perjuangan penyerbuan Belanda 1948 –
1949 di daerah Klaten mengatur cara mendapatkan uang, obat-obatan
untuk memelihara kesehatan rakyat, pejuang/tantara, dan PMI.
1948 Dewan Penimbang Pengangkatan Guru Besar; Anggota Panitia Perguruan Tinggi
1949 Merintis pendirian Universitas Gadjah Mada
1951 Menjadi Anggota Komite Sembilan yang ditunjuk oleh Menteri
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan untuk menyiapkan pendirian MIPI
(Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia)
1951 Ketua Delegasi Indonesia untuk UNESCO pada konferensi di Paris
1953 Ketua Delegasi Indonesia untuk UNESCO pada Pacific Science
Congress di Manila
Anggota Correspondent International Commision for a Scientific and
Cultural History of Mankid UNESCO
Turut merintis pendirian Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembiro Loka
di Yogyakarta. Sardjito menjadi Dewan Pengawas Pertama Kebun Raya dan
Kebun Binatang Gembira Loka bersama dengan Sri Sultan HB IX dan
Overste Sarbini
1954 Anggota Panitia Nasional untuk UNESCO
1954 Wakil RI di Kongres Ilmu Pengetahuan di Pakistan
1954 Ikut merintis pendirian Universitas Airlangga
1955 Ketua Panitia Daftar Kata (untuk pelajaran sejarah dan
perbandingan Bahasa- bahasa Melayu / Polynesia dan bahasa lain)
Ketua Dewan Penasehat Antar Universitas
Turut merintis pendirian Universitas Andalas
Wakil RI pada South East Asian Conference di Rangoon, Birma
1956 Wakil RI pada Konferensi International hal penyakit kotor dan
kulit di Washington DC, USA
1956 Mewakili universitas-universitas di Indonesia pada perayaan 100
tahun berdirinya Universitas Melbourne
1958 Ketua Kongres Ilmu Pengetahuan Pertama di Indonesia
1963 Turut merintis pendirian Universitas Brawijaya
1963 Turut merintis pendirian Universitas Jenderal Soedirman
1967- 1970 Anggota MPRS RI
1968- 1970 Anggota DPA RI

PENGHARGAAN
Atas jasa-jasanya dalam perjuangan dan pengabdian kepada bangsa dan
negaranya, Prof. Dr. Sardjito mendapatkan berbagai penghargaan, yaitu:
1. Penghargaan Istimewa dari Pemerintah RI atas perannya dalam
pembangunan UGM, 1951
2. Bintang Gerilya, 1958
3. Bintang Mahaputra Tingkat III, 1960
4. Bintang Keilmuan dari Uni Soviet, 1960
5. Bintang Satya Lencana Karya Satya II, 1961
6. Bintang Satya Lencana Peringatan Perjuangan Kemerdekaan, 1961.
7. Penghargaan Perintis Pendirian Fakultas Kedokteran UGM, 1969.
8. Bintang Mahaputera Tingkat II, 1970
9. Pendiri Pendidikan Tinggi Ahli Obat dan Pengembang Pendidikan
Farmasi dari F. Farmasi UGM, 1971.
10. Pengabdi dan Pendorong dalam Bidang Kedokteran, dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, 1971.
11. Pembina dan Pengembang Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 1974.
12. Perintis dan Pengembang Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan dari
Kagama Kedokteran, 1981.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0809 seconds (0.1#10.140)