Ganjar Haramkan Rumah Sakit Milik Pemprov Jateng Tolak Pasien

Kamis, 07 November 2019 - 15:39 WIB
Ganjar Haramkan Rumah Sakit Milik Pemprov Jateng Tolak Pasien
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengharamkan tujuh rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jateng menolak pasien. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengharamkan tujuh rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jateng menolak pasien. Menurutnya, negara harus bertanggung jawab atas kondisi rakyatnya.

"Rumah sakit provinsi saya haramkan menolak pasien. Apapun kondisinya, semiskin apapun, negara harus bertanggung jawab," kata Ganjar saat Grand Opening RSU Syubbanul Wathon yang dilakukan Wakil Presiden RI KH Maruf Amin, Kamis (7/11/2019)

Ganjar berharap, langkah yang sama juga dilakukan RS Syubbanul Wathon. Sehingga, kehadiran rumah sakit di kawasan Magelang Timur itu benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Di samping itu, Ganjar juga meminta agar RSU Syubbanul Wathon tidak hanya pasif menerima pasien. Dia menginginkan agar RSU Syubbanul Wathon juga mampu menggerakkan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

"Minimal cuci tangan sebelum makan. Berikutnya menjaga lingkungan agar tetap bersih, terutama soal sampah. Ini problem sangat serius," katanya.

Apabila pihak RSU Syubbanul Wathon bisa menjadi agen kesehatan, maka akan sangat membantu menyelesaikan banyaknya pekerjaan rumah (PR) pemerintah di bidang kesehatan. Seperti stunting, angka kematian ibu, dan angka kematian bayi.

Senada dengan Ganjar, Wapres KH Maruf Amin berharap keberadaan RSU Syubbanul Wathon bisa memberika layanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Tidak hanya dari sisi kuratif, tapi yang terpenting justru promotif.

"Saya sepakat dengan Pak Gubernur (Ganjar Pranowo), mudah-mudahan rumah sakit bisa memberikan pelayanan optimal. Tidak hanya menangani orang sakit, tapi juga melakukan upaya-upaya pencegahan. Promotif lebih penting supaya tidak banyak orang yang sakit. Oleh karena itu perlu digalakkan Germasnya. Gerakan masyarakat hidup sehat," katanya.

Wapres mengapresiasi berdirinya RSU Syubbanul Wathon yang berdiri atas kerja sama Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Yayasan Syubbanul Wathon, dan Siloam Hospitals Group sebagai bagian dari Lippo Group. Itu merupakan wujud gotong-royong yang menjadi ciri khas Indonesia.

"Di negara lain saya kira tidak ada. Ini kelebihan Indonesia, atau yang kita sebut sebagai kearifan lokal yang harus kita jaga," ujar Wapres.

Ketua Yayasan Syubbanul Wathon yang juga Pengasuh Pesantren API Salaf Tegalrejo, Magelang, KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) menyampaikan terima kasih atas kehadiran Wapres Maruf Amin meresmikan rumah sakit yang soft launching-nya sudah dilakukan Januari lalu. Kehadiran Wapres menunjukkan pemerintah memberikan perhatian serius, meski hanya meresmikan rumah sakit berskala kecil di daerah.

"Kehadiran Pak Wapres, Pak Gub, Menkes membesarkan hati kami dan memberikan semangat serta doa, agar perjalanan rumah sakit ini ke depan membawa manfaat bagi warga pesantren maupun masyarakat Magelang," katanya.

RSU Syubbanul Wathon merupakan rumah sakit tipe C yang dibangun di atas lahan seluas 4.800 meter persegi dengan bangunan tiga lantai seluas 6.000 meter persegi. Rumah sakit ini dilengkapi dengan peralatan kesehatan modern, memiliki 12 dokter spesialis, 7 dokter umum dan perawat bersertifikat.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4480 seconds (0.1#10.140)