Bursa Wisata Indonesia Dongkrak Kunjungan Wisatawan di Jateng

Rabu, 06 November 2019 - 19:48 WIB
Bursa Wisata Indonesia Dongkrak Kunjungan Wisatawan di Jateng
Sebanyak 283 buyer dan 158 terlibat transaksi dalam Bursa Wisata Indonesia 6 di Grand Ballroom Hotel MG Setos Semarang, Rabu (6/11/2019). Foto : SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Sinergitas antara pelaku pariwisata dengan pemerintah sangat dibutuhkan dalam memasarkan potensi pariwisata di Tanah Air yang berdampak signifikan pada perkembangan bisnis pariwisata hingga munculnya objek wisata baru.

Menurut Kabid Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disporapar Provinsi Jatebg, Trenggono, sinergitas dengan pelaku atau pengelola tempat pariwisata sangat dibutuhkan dalam upaya mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan di Jawa Tengah.

"Ada banyak hal untuk mendongkrak jumlah wisatawan berkunjung ke Jateng dan menikmati objek wisata yang menjadi unggulan. Dengan gelaran BWI yang diadakan setiap tahun ini, diharapkan bisa melakukan pembaruan dan pengenalan terhadap objek wisata kepada biro perjalanan atau wisatawan langsung," kata Trenggono usai menbuka Bursa Wisata Indonesia (BWI) 6 yang digelar DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jateng di Hotel MG Setos Semarang, Rabu (6/11/2019).

“Pemasaran itu kan ada tiga hal yakni branding, advertising dan selling. Nilai positifnya, karena langsung berhubungan dengan user atau penggunanya. Kalau di pameran misalnya, kita hanya sekadar informasi atau istilahnya hanya pencitraan saja. Tapi, kalau di sini penjualan langsung,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, pada 2018 jumlah wisatawan domestik mencapai 42 juta orang. Sementara, untuk wisatawan mancanegara terdapat 850 ribu orang. Sebab itu, pihaknya mengapresiasi gelaran BWI yang diadakan oleh DPD ASPPI Jateng karena berdampak positif terhadap kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah.

Sementara, Ketua Umum ASPPI Johari Somad juga mengapresiasi penyelenggaraan BWI oleh para pelaku pariwisata di Jateng. "Saya rasa ini (BWI) sebagai tindakan inisiatif membantu pemerintah dalam memasarkan dan mengembangkan objek wisata yang ada. Dengan begitu, para biro perjalanan wisata atau wisatawan mengetahui akan potensi yang ada di Jateng," ujar Johari.

"Tentu, upaya nyata ini bisa memberikan dampak positif tidak hanya pemerintah daerah saja tapi juga masyarakat setempat. Karena, perekonomian masyarakat yang berdekatan dengan obyek wisata ikut terangkat," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.2992 seconds (0.1#10.140)