Batang Siap Kembangkan Semua Sektor Investasi Secara Besar-besaran

Selasa, 05 November 2019 - 19:00 WIB
Batang Siap Kembangkan Semua Sektor Investasi Secara Besar-besaran
Bupati Batang Wihaji (kanan) usai penandatanganan LOI di acara Central Java Investment Business Forum & Expo (CJIBF) 2019 di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (5/11/19). FOTO/DOK.HUMAS KABUPATEN BATANG
A A A
JAKARTA - Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang kembali mengikuti kegiatan tahunan Central Java Investment Business Forum & Expo (CJIBF) 2019 di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (5/11/19). Kegiatan yang diselenggarakan oleh DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah dalam bentuk temu bisnis dan individual meeting ini bertujuan menarik minat para investor agar dapat berinvestasi di daerah Jawa Tengah dengan harapan kepeminatan investasi terus meningkat.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutannya menyampaikan, Central Java Investmen Bussines Forum ke-15 merupakan upaya menyingkronisasikan antara pemerintah pusat, daerah dan kabupaten/kota untuk mendorong minat dan realisasi investasi di Jawa Tengah, yang salah satunya bagian dari mendongkrak ekonomi Indonesia.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia, BKPN, Kadin serta teman-teman kepala daerah kabupaten/kota se-Jawa Tengah yang telah kooperatif membantu kami meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng," katanya.

Melalui Program Keris Jateng, para investor dapat mengetahui mana saja proyek yang siap ditawarkan dan prospektif untuk calon investor. Potensi dalam sebuah proyek telah melalui studi atau kajian masing-masing kabupaten/kota serta penilaian dan perbaikan oleh koridor ekonomi perdagangan investasi dan pariwisata Jawa Tengah.

Ganjar menjelaskan, terdapat 8 proyek investasi yang siap ditawarkan, 21 peluang investasi prospektif, dan 16 potensi investasi dari seluruh Kabupaten/kota. Terdapat pula proyek prioritas pembangunan Jawa Tengah untuk medukung percepatan pengembangkan tiga kawasan strategis yakni Kawasan Indutri Kendal (KIK), Kawasan Industri Brebes, dan Kawasan Sekitar Borobudur yang saat ini sedang finalisasi masterplane dengan target selesai akhir tahun.

"Saya pesan kepada kawan-kawan kepala daerah kabupaten/kota jadilah guide dan welcome kepada para investor serta jelaskan sedetail mungkin peluang investasi yang diminati," katanya.

Bupati Batang Wihaji mengatakan, daerahnya banyak diminati investor perusahaan besar, terutama sektor manufaktur, industri, dan pariwisata. "Tidak hanya sektor industri yang masuk di Batang, kami juga mempersilakan untuk pengembangan di berbagai sektor lain secara besar-besaran," kata WIhaji usai penandatanganan Letter of Intents (LOI).

Wihaji menjelaskan, sesuai dengan program pemerintah daerah yakni Visit Batang Year 2022 dengan tagline "Heaven Of Asia", sektor pariwisata akan dikembangkan secara besar-besaran. PT Taman Safari Indonesia Group merupakan salah satu perusahaan yang ikut menandatangani LOI pada acara CJIBF 2019.

Ke depan, kata Wihaji, Batang Dolphins Center akan dikembangkan dan diubah namanya menjadi Taman Safari Jawa Tengah. Sebab di beberapa daerah terdapat Taman Safari Bogor, Bali, dan Jawa Timur.

"Pada saat LOI tadi PT Taman Safari Indonesia Group melalui Dirut (direktur utama) telah siap dan akan segera ditindaklanjuti untuk perluasan lahan yang akan digunakan," kata Wihaji.

Menurutnya, memberikan kemudahan investor menanamkan modalnya menjadi kewajiban pemerintah daerah. Ke depan Batang akan menggunakan sistem berbasis aplikasi untuk mempermudah informasi tentang investasi, termasuk tata ruang wilayah.

"Harapannya dengan sistem tersebut semua orang yang ingin berinvestasi di Batang akan dengan mudah mendapatkan informasi tata ruang di mana saja tempat yang diperbolehkan untuk berinvestasi dan tidak," kata Wihaji.

Sementara, Kepala DPMPTSP Kabupaten Batang Sri Purwoningsing mengatakan, terdapat lima Perusahaan yang telah melakukan LOI dengan nilai investasi mencapai lebih dari Rp2 triliun. Di sektor pariwisata, ada PT Taman Safari Indonesia Group yang berinvestasi Rp200 miliar; sektor garmen, perusahaan dari Korea PT Sinar Terang Benderang dengan nilai investasi Rp40 miliar, sektor replika dan mainan anak dari Hongkong PT Wanho Invesment Indonesia dengan nilai mencapai Rp150 miliar. Kemudian sektor industri, ada PT Putra Wijaya Kusuma dengan nilai investasi Rp1,6 triliun, PT Aman Indah Makmur Rp30 miliar, PT Bulir Padi Lintas Nusantara Rp20 miliar, PT Hasil Usaha Gemilang USD200.000 dan Knight Frang di sektor infrastruktur dengan nilai investasi Rp1,6 triliun.
"Dengan adanya investasi yang masuk, diperkirakan ke depan dapat menyerap tenaga kerja hingga kurang lebih 10.000 orang," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1259 seconds (0.1#10.140)