Marak Wartawan Bodrek, Puskapik Imbau Masyarakat Berani Melawan

Selasa, 05 November 2019 - 18:30 WIB
Marak Wartawan Bodrek, Puskapik Imbau Masyarakat Berani Melawan
Direktur Puskapik, Heru Kundhimiarso. FOTO/DOK.PRIBADI
A A A
PEMALANG - Maraknya jurnalis tanpa media jelas atau sering disebut wartawan bodrek dan oknum Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) di wilayah Kabupaten Pemalang, mengundang reaksi keras dari Pusat Informasi dan Kajian Kebijakan Publik (Puskapik).

Direktur Puskapik, Heru Kundhimiarso menilai indikasi praktik wartawan bodrek dan oknum LSM yang sudah berorientasi mencari-cari kasus untuk tujuan mengeruk uang dari narasumber, adalah bentuk pemerasan dan harus dilawan.

"Kalau benar ada yang seperti itu, lawan saja nggak perlu takut. Kami siap mendampingi kalau diperlukan," kata Kundhi dalam keterangan pers kepada awak media, Selasa (5/11/2019).

Pernyataan Puskapik ini menyikapi keluhan sejumlah pejabat dan kepala desa saat Rapat Koordinasi Desa di Desa Mejagong, Kecamatan Randudongkal, Senin (4/11/2019), terkait maraknya oknum wartawan dan LSM yang diduga melakukan pemerasan dan meresahkan.

Kundhi menyesalkan profesi wartawan disalahgunakan atau disimpangkan oleh oknum-oknum yang mengaku wartawan dan LSM. Seharusnya tugas wartawan dan LSM, selain mencari berita dan menggali informasi untuk disampaikan ke publik dalam wujud berita atau produk jurnalistik, juga memiliki tanggung-jawab moral membela masyarakat.

"Bukan mencari uang sana-sini dengan cara yang kotor. Bukan pula mencari kasus-kasus untuk dibuat bargaining dengan tujuan ujung-ujungnya minta uang. Itu pemerasan namanya," ujar aktivis yang juga wartawan senior di Kota Ikhlas ini.

Terkait soal ini, Puskapik mendorong jika ada oknum wartawan dan LSM yang menyimpangkan profesi untuk pemerasan seperti itu, maka harus dilaporkan ke polisi.

"Karena itu sudah termasuk unsur pidana pemerasan. Kami siap mem-backup dan mendampingi untuk melawan wartawan dan LSM abal-abal yang sudah meresahkan dan mencemarkan nama baik teman-teman lain yang sebetulnya sudah menjalankan tugas dan tanggung-jawabnya secara profesional," ujarnya.

Kundhi juga mengimbau, para kepala desa, kepala sekolah, pejabat atau siapa pun pihak yang merasa dirugikan oleh wartawan dan LSM abal-abal agar tidak merespons dan berhak untuk menolak kedatangan atau permintaan mereka.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1721 seconds (0.1#10.140)