Jika Tak Mau Kurangi Blokade ke Gaza, Israel akan Dihujani Roket

Selasa, 05 November 2019 - 16:57 WIB
Jika Tak Mau Kurangi Blokade ke Gaza, Israel akan Dihujani Roket
Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, dengan senjata di tangannya. Foto/Ynet
A A A
GAZA - Hamas mengancam akan menghujani kota Tel Aviv di Israel dengan roket selama enam bulan berturut-turut jika rezim Zionis tak mengurangi blokade terhadap Gaza.

Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Palestina, Yahya Sinwar mengklaim kelompoknya memiliki kemampuan untuk mengubah kota-kota Israel menjadi "kota-kota hantu". Ancaman dilontarkan hari Senin setelah Jumat malam pekan lalu sebanyak sepuluh roket menyerang wilayah Israel selatan yang memicu serangan balasan dengan pesawat tempur.

Dari sepuluh roket yang menyerang Israel pada Jumat malam pekan lalu, delapan di antaranya dicegat sistem pertahanan Iron Dome, satu roket menghantam rumah di Sderot, satu lagi jatuh di lapangan terbuka.

Sebaliknya, serangan balasan Zionis menewaskan seorang warga Palestina dan melukai dua orang lainnya. Tak ada kelompok militan di Gaza yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan beberapa roket tersebut. Namun, Israel tetap menyalahkan Hamas karena merupakan pengendali Jalur Gaza.

Berbicara pada pertemuan umum di Gaza, Sinwar mengabaikan ancaman perang besar-besaran yang dilontarkan pejabat Israel sebagai imbas dari rentetan serangan roket. "Kami telah mendengar ancaman yang dibuat para pemimpin Israel terhadap kami, tetapi kami masih akan membuat mereka mengutuk pada hari mereka dilahirkan," kata Sinwar, seperti dikutip dari Ynet, Selasa (5/11/2019).

"Berbagai agen intelijen berusaha merusak stabilitas di Jalur Gaza," ujarnya. "Hamas memiliki banyak alat rahasia untuk melawan upaya yang dilakukan oleh intelijen Israel untuk menyusup ke Gaza."

Pentolan Hamas berusia 57 tahun ini juga memperingatkan Israel agar tidak melancarkan operasi darat di Gaza, karena pihaknya menyiapkan ratusan ribu perangkap yang menanti tentara Israel dan ratusan kilometer terowongan tempur yang tersembunyi di bawah tanah.

Militan Hamas, lanjut Sinwar, telah membuat sendiri rudal anti-tank untuk melawan pasukan lapis baja Israel.

Menteri Energi Israel dan anggota kabinet keamanan Yuval Steinitz telah menyerukan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza.

"Kami berharap untuk mencapai kesepakatan sebelum operasi militer besar, dan seperti yang terlihat saat ini, kami mungkin harus memulai operasi militer besar-besaran dan baru mencapai kesepakatan," kata Steinitz dalam sebuah wawancara dengan Army Radio.

"Jika tidak ada pilihan dan kami ingin menghancurkan rezim Hamas, itu harus menjadi operasi darat, dan ini harus dibayar mahal," ujarnya.Sebelumnya, Sinwar mengatakan negosiasi mengenai kemungkinan pengaturan gencatan senjata jangka panjang, serta pembicaraan pertukaran tahanan, terhenti karena Israel tidak memiliki pemerintahan dan tidak dapat membuat keputusan penting.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7861 seconds (0.1#10.140)