Tangkal Radikalisme, Pendidikan Pancasila Harus Diperkuat

Minggu, 03 November 2019 - 18:37 WIB
Tangkal Radikalisme, Pendidikan Pancasila Harus Diperkuat
Para narasumber, Timaru dan Biro Administrasi Kemahasiswaan, peserta workshop untuk dosen Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan. FOTO : Dok Timaru Undip
A A A
SEMARANG - Wakil Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) 2000-2010, As’ad Said Ali mengungkapkan terpinggirkannya Pancasila secara struktural dan kultural disertai dengan isu mutakhir yang mangancam Pancasila.

“Isu tersebut meliputi politik identitas yang semakin menguat, radikalisme, polarisasi politik, dan subversi asing,” ujar Said Ali dalam workshop untuk dosen Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan yang digelar Tim Antiradikalisme Undip (Timaru) dan Biro Administrasi Kemahasiswaan pada 2-3 November 2019.

Menurutnya, pada saat yang sama pendidikan menjadi sarana inkubasi radikalisme sehingga pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi sangat penting untuk diperkuat.

“Penguatan tersebut dilakukan melalui membangun kesadaran sosial dan rasional/transformasi Pancasila berbasis budaya, penguatan Pancasila dalam kebijakan pemerintah dan batang tubuh UUD, dan perluasan makna toleransi,” tandasnya.

Oleh karena itu, kata dia, peran universitas sebagai pusat kajian dan pengembangan Pancasila menjadi sangat penting.

Sementara, Ketua Timaru Muhammad Adnan mengemukakan bahwa fenomena intoleransi keagamaan dan intoleransi etnis sebagai tantangan dalam pembumian Pancasila. “Dalam perspektif pembelajaran diperlukan modernisasi metode pembelajaran,” ujar Adnan.

Sementara, Rektor Undip Prof Yos Johan Utama menyampaikan, perubahan visi dan nalar kebangsaan pada generasi millenial perlu direspon dengan pengembangan Pancasila dalam visi millenial seperti melalui game online, film, dan mengisi dunia millenial dengan vitalitas nilai patriotisme yang funky.

Sementara itu, dalam kegiatan tersebut juga dilaunching website Tim Antiradikalisme Undip (http/:timaru.undip.ac.id) sebagai media informasi dan komunikasi untuk menyemai nilai-nilai nasionalisme dan antiradikalisme.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.6003 seconds (0.1#10.140)