Menhub: Tarif KA Bandara Solo Tak Boleh Menyusahkan Masyarakat

Minggu, 03 November 2019 - 17:33 WIB
Menhub: Tarif KA Bandara Solo Tak Boleh Menyusahkan Masyarakat
Menhub Budi Karya Sumadi saat meninjau kemajuan proyek KA Bandara di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Minggu (3/11/2019). Foto: SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan tarif kereta api (KA) Bandara Adi Soemarmo-Stasiun Balapan Solo berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000. KA Bandara diproyeksikan mulai beroperasi akhir Desember 2019.

“Kereta Bandara Adi Soemarmo memang ditargetkan agar angkutan antar moda berjalan dengan baik. Dan ini satu konsep angkutan massal yang merupakan keniscayaan untuk setiap kota besar di seluruh Indonesia,” kata Budi Karya Sumadi di sela sela meninjau progress pembangunan KA Bandara di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Minggu (3/11/2019). Dirinya telah mengecek konstruksi konstruksi KA Bandara dan relatif tidak ada masalah lagi.

Sehingga KA Bandara Adi Soemarmo-Stasiun Balapan Solo akan diselesaikan pertengahan Desember mendatang serta dioperasikan sebelum tahun baru. Harapannya penumpang bisa menggunakan dengan jarak tempuh sekitar 15 menit. KA Bandara diharapkan juga bisa mengakomodir calon penumpang di sekitar Solo. Seperti Klaten, Sragen, dan Madiun, Wonogiri.

Calon penumpang dapat menggunakan jasa antar moda menggunakan KA atau bus. Sebab, antara Stasiun Balapan dan Terminal Bus Tirtonadi Solo sebelumnya juga telah terkoneksi dengan adanya Skybridge. Tarif KA Bandara saat ini tengah dipelajari. Namun sementara berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000. “Tentunya kami tidak akan memberikan layanan atau tarif yang menyusahkan masyarakat,” tegasnya.

Besaran tarif akan dibahas lebih lanjut dengan PT Angkasa Pura (AP) I , apakah dibandling atau dibayar sendiri. Progress pembangunan KA Bandara saat ini telah menacapai 94%. Terdapat bagian tertentu yang belum terkoneksi. Selain itu juga ada urusannya dengan perlintasan jalan tol, sehingga harus membuat jalan tambahan. “Ada yang berkaitan dengan warga dan ada yang berkaitan dengan teknis,” bebernya.

KA Bandara dalam tahap awal akan dilayani dua train shet kereta dengan kapasitas sekitar 300 orang. Operasional KA Bandara diperkirakan dimulai 28 Desember. Sedangkan untuk angkutan Natal masih akan dilihat dahulu. Salah satu hambatan proyek KA bandara adalah pembebasan tanah milik warga. Karena ada Pemilihan Presiden (Pilpres), sehingga pemerintah tidak bisa melakukan percepatan pembebasan tanah.

Namun setelah Pilpres selesai, pembebasan tanah milik masyarakat dapat lebih dipercepat dan kini tinggal penyelesaian konstruksi. Disinggung mengenai interkoneksi antara Solo- Yogyakarta, saat ini telah ada KA Prambanan Ekspres (Prameks) yang berjalan setiap 30 menit.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8784 seconds (0.1#10.140)