Cerita Mistis Penunggu Pohon Beringin Raksasa

Minggu, 03 November 2019 - 16:32 WIB
Cerita Mistis Penunggu Pohon Beringin Raksasa
Pohon beringin raksasa tumbang di Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Foto : iNews.tv/Taufik Budi
A A A
SEMARANG - Robohnya pohon beringin raksasa di Kelurahan Pudakpayung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Jawa Tengah, menyisakan kisah misteri. Selain dipercaya terdapat makhluk halus sebagai penunggu, beredar pula cerita ular siluman di kawasan tersebut.

"Waktu itu saya habis pulang dari pasar, sekira Maghrib lah," kata Suryanto, warga setempat, di sela evakuasi batang pohon yang menutup jalan. (Baca Juga: Suara Bergemuruh Terdengar Mengerikan saat Pohon Raksasa Tumbang
Pria yang sehari-hari berdagang di Pasar Bandarjo Ungaran itu menyampaikan awalnya sempat terkejut sekaligus takut ketika melihat ular besar melintang di jalan. Diperkirakan panjangnya sekira tiga meter karena lebar jalan tertutup badan ular yang melintang.

"Ya saat itu saya spontan saja bilang gini, Mbah minggir dulu, saya mau lewat," tambah pria yang akrab disapa Pak Sur tersebut.

Tak disangka, ular besar berwarna hitam itu seolah mengerti perkataan Suryanto. Setelah berhenti sejenak, ular mendadak berjalan mundur. Meliuk-liuk sebentar di jalan, dan kemudian menghilang di selokan dan kegelapan malam yang mulai menyelimuti kawasan permukiman.

"Rumah saya kan dekat banget dengan pohon beringin ini. Tepatnya pohon beringin berada di belakang rumah saya. Jadi setelah ular menghilang, ya saya bisa langsung pulang ke rumah," terangnya.(Baca Juga: Dua Pohon Beringin Raksasa Tumbang, Timpa Mobil dan Balai RT
Dia mengaku tak hanya sekali mendapat pengalaman mistis dari pohon beringin raksasa yang tumbang pada Jumat 1 November, sekira pukul 14.30 WIB. Sebelum pohon tumbang, Suryanto bermimpi ditemui lelaki tua yang mengatakan bakal terjadi suatu peristiwa di sekitar tempat tinggalnya.

"Kalau dulu malah saya itu dibuat kaget dengan mendadak ada ayam babon mengerami beberapa telur di belakang rumah saya. Padahal sata enggak punya ayam. Lha terus keesokan harinya, ayam iti sudah menghilang, termasuk telurnya jjga enggak ada," tandasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5058 seconds (0.1#10.140)