Iran Kecam Keras Sanksi AS yang Baru
Viktor Maulana
TEHERAN - Iran mengecam keras atas keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap mereka. Sanksi baru ini menargetkan sektor konstruksi dan perdagangan, khususnya kepada perusahaan yang menjual empat bahan yang digunakan Teheran dalam program nuklirnya.
Wakil Presiden Pertama Iran, Eshaq Jahangiri mengecam sanksi tersebut sebagai tindakan koersif dan sepihak yang menargetkan Iran.
"Sanksi itu adalah pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan Piagam PBB. Komunitas internasional memikul tanggung jawab dalam hal ini," ucapnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir PressTV pada Minggu (3/11/2019).
Baca Juga:
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi juga mengecam sanksi itu. Mousabo mengatakan, langkah-langkah tersebut menunjukkan kelemahan dan ketidakmampuan Washington dalam diplomasi.
"AS harus kembali mengimplementasikan komitmennya di bawah Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), alih-alih merangkul ilusi buatan sendiri dan menjatuhkan sanksi retoris dan retoris yang tidak akan pernah mewujudkan tujuannya," ucapnya, menggunakan nama resmi kesepakatan Iran.
Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyebut bahwa alasan sektor konstruksi Iran menjadi target sanksi adalah karena sektor ini dikendalikan secara langsung atau tidak langsung oleh IRGC, yang oleh AS dicap sebagai organisasi teroris asing.
Pompeo kemudian mengatakan, mereka yang menjual empat "bahan strategis" yang digunakan sehubungan dengan program-program rudal balistik nuklir, militer, atau, membuat perdagangan turut dikenakan sanksi. Namun, dia tidak menjabarkan empat bahan yang dimaksud.
(mif)
loading...
Berita Terkait
- Michael Bloomberg Habiskan Rp58 Miliar Per Hari untuk Nyapres
- Trump Sebut Korut Akan Kehilangan Segalanya Jika Musuhi AS
- Dua Pesawat Bomber Amerika Berkeliaran di Dekat Taiwan
- Muhammad Masuk Daftar Nama Bayi Terpopuler di Amerika
- Lawan Iran, Amerika Siap Kerahkan 7.000 Tentara Tambahan
- Amerika Sebut Iran Bunuh 1.000 Demonstran Selama Kerusuhan
- AS Sahkan RUU Uighur untuk Terapkan Sanksi ke Pejabat China
- Anggota NATO Dipaksa Beli Senjata Amerika
- Rudal Iran Bidik 21 Pangkalan AS di Timur Tengah
- Alquran Dibakar, Iran Panggil Diplomat Norwegia
BACA JUGA
- Pelatih Karate Indonesia: Target Rifki Meleset
- Akhir Tahun, Mandiri Kartu Kredit Tawarkan Paket Khusus Aneka Destinasi Wisata
- Kota di India Sediakan Mantel untuk Sapi Saat Musim Dingin
- Menteri KKP Beri Solusi Soal Bantuan Modal Bagi Pembudidaya Ikan
- Turki Kembali Tegaskan Tidak Akan Lepas S-400 Rusia
- Saatnya Timnas Indonesia U-23 Berpesta di SEA Games
- Sambut Pengoperasian Bandara Banjarmasin, AP I Beri Santunan Rp310 Juta
- Jelang Aksi Demo, Polisi Hong Kong Sita Sepucuk Pistol
- Polisi Kejar Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa UMP
- Rodgers Effect dan Sensasi Vardy Bikin Leicester Garang