Aksi Bakar Ban Petani Udang Tak Ganggu Penerbangan di Bandara YIA
A
A
A
KULONPROGO - Aksi protes petani udang Kulonprogo dengan membakar ban dan memblokade jalan di dekat di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) tidak mengganggu penerbangan. Seluruh penerbangan berjalan normal dan tidak terpengaruh asap hitam yang ditimbulkan.
"Tidak terpengaruh semua penerbangan tetap normal," kata Pelaksana tugas Manager PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama, Jumat (1/11/2019).
Menurutnya, semua pesawat baik yang landing ataupun take off, tetap sesuai jadwal. Tidak ada satu pun pesawat yang delay atas aksi warga itu. Apalagi asap hitam yang muncul berada di sisi selatan runway dengan jarak lumayan jauh. (Baca Juga: Protes Berlanjut, Petani Udang Kulonprogo Bakar Ban di Jalan)
Meski demikian, kata dia, petugas PT Angkasa Pura tetap disiagakan di kawasa landasan. Mereka stand by untuk mengantisipasi adanya peserta aksi yang akan nekad menerobos ke dalam pagar bandara. “Kita hanya antisipasi saja, agar tidak ada pendemo yang masuk,” ucap Pandu.
Penertiban tambak udang di selatan bandara YIA, dalam dua hari ini diwarnai penolakan dari warga dan petambak. Alasannya tempat relokasi yang disiapkan oleh pemkab belum siap. Begitu juga sewa lahan di kawasan Banaran Kecamatan Galur, relatif mahal dibandingkan di kawasan ini.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo Sudarno mengatakan, ada sekitar 133 tambak yang harus diratakan. Tambak-tambak ini dalam kondisi kosong setelah dipanen pemiliknya.
Khusus untuk tambak udang yang masih terisi, ditunggu sampai masa panen tiba atau maksimal di bulan Desember mendatang. "Ada 62 tambak yang masih isi, kita tunggu sampai panen maksimal desember," katanya. (Baca Juga: Lahan Tambak Diratakan, Petani Udang Kulonprogo Sandra Backhoe)
"Tidak terpengaruh semua penerbangan tetap normal," kata Pelaksana tugas Manager PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama, Jumat (1/11/2019).
Menurutnya, semua pesawat baik yang landing ataupun take off, tetap sesuai jadwal. Tidak ada satu pun pesawat yang delay atas aksi warga itu. Apalagi asap hitam yang muncul berada di sisi selatan runway dengan jarak lumayan jauh. (Baca Juga: Protes Berlanjut, Petani Udang Kulonprogo Bakar Ban di Jalan)
Meski demikian, kata dia, petugas PT Angkasa Pura tetap disiagakan di kawasa landasan. Mereka stand by untuk mengantisipasi adanya peserta aksi yang akan nekad menerobos ke dalam pagar bandara. “Kita hanya antisipasi saja, agar tidak ada pendemo yang masuk,” ucap Pandu.
Penertiban tambak udang di selatan bandara YIA, dalam dua hari ini diwarnai penolakan dari warga dan petambak. Alasannya tempat relokasi yang disiapkan oleh pemkab belum siap. Begitu juga sewa lahan di kawasan Banaran Kecamatan Galur, relatif mahal dibandingkan di kawasan ini.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo Sudarno mengatakan, ada sekitar 133 tambak yang harus diratakan. Tambak-tambak ini dalam kondisi kosong setelah dipanen pemiliknya.
Khusus untuk tambak udang yang masih terisi, ditunggu sampai masa panen tiba atau maksimal di bulan Desember mendatang. "Ada 62 tambak yang masih isi, kita tunggu sampai panen maksimal desember," katanya. (Baca Juga: Lahan Tambak Diratakan, Petani Udang Kulonprogo Sandra Backhoe)
(amm)