Nelayan Sendang Sikucing Kendal Dilatih Strategi Pemasaran Hasil Laut
A
A
A
KENDAL - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Semarang memberikan pelatihan strategi pemasaran hasil laut atau olahan hasil laut kepada nelayan di Desa Sendang Sikucing, Rowosari, Kendal, Jumat (1/11/2019). Pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas usaha para nelayan binaan.
Kepala Cabang PNM Semarang, Hafiludin Kurniawan mengatakan, pelatihan pertama dibuka dengan motivasi usaha, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan mengenai pengurusan perizinan pas kapal dan pengolahan hasil laut sebagai alternatif usaha tangkap laut.
"Tujuannya agar nelayan di wilayah Sendang Sikucing dapat melakukan pengurusan pas kapal secara mandiri. Selain itu juga diberikan pelatihan pengolahan hasil laut yang diharapkan dapat menjadi alternatif usaha untuk meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan keluarga nelayan di wilayah tersebut," kata Hafiludin di sela pelatihan.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kendal Sri Harjito menjelaskan, pihaknya terus berusaha meningkatkan kesejahteraan nelayan dan petani tambak. Salah satunya dengan mengembangkan budidaya perikanan air tawar di enam titik. Perubahan tata ruang dan wilayah mengakibatkan lahan perikanan semakin sempit.
"Jika sebelumnya terbentang dari Kaliwungu hingga Rowosari, kini hanya wilayah dari Patebon hingga Rowosari mengingat wilayah Kaliwungu dan Brangsong untuk industri," ujarnya.
Kepala Cabang PNM Semarang, Hafiludin Kurniawan mengatakan, pelatihan pertama dibuka dengan motivasi usaha, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan mengenai pengurusan perizinan pas kapal dan pengolahan hasil laut sebagai alternatif usaha tangkap laut.
"Tujuannya agar nelayan di wilayah Sendang Sikucing dapat melakukan pengurusan pas kapal secara mandiri. Selain itu juga diberikan pelatihan pengolahan hasil laut yang diharapkan dapat menjadi alternatif usaha untuk meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan keluarga nelayan di wilayah tersebut," kata Hafiludin di sela pelatihan.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kendal Sri Harjito menjelaskan, pihaknya terus berusaha meningkatkan kesejahteraan nelayan dan petani tambak. Salah satunya dengan mengembangkan budidaya perikanan air tawar di enam titik. Perubahan tata ruang dan wilayah mengakibatkan lahan perikanan semakin sempit.
"Jika sebelumnya terbentang dari Kaliwungu hingga Rowosari, kini hanya wilayah dari Patebon hingga Rowosari mengingat wilayah Kaliwungu dan Brangsong untuk industri," ujarnya.
(amm)