Bocah Pekalongan Ginjalnya Bocor, Kekurangan Biaya Butuh Bantuan

Kamis, 31 Oktober 2019 - 12:32 WIB
Bocah Pekalongan Ginjalnya Bocor, Kekurangan Biaya Butuh Bantuan
Muhammad Fadlun Yahya kondisinya memprihatinkan, menangis terus karena menderita syndrom nefrotik resisten steroid atau ginjal bocor. FOTO/iNews/SURYONO SUKARNO
A A A
PEKALONGAN - Muhammad Fadlun Yahya, putra kedua Lailatul Barokah, warga RT 2/RW 1 Dukuh Wonolobo, Desa Sastrodirjan, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan hanya bisa tergeletak dan menangis. Bocah berusia 2,5 tahun ini kondisinya memprihatinkan, menangis terus karena menderita syndrom nefrotik resisten steroid atau ginjal bocor.

Bocah ini sejak bayi diasuh budenya, Ny Sekar. Fadlun mulai sakit ginjal bocor sejak enam bulan lalu. Perutnya membesar, tangan dan kaki juga membengkak karena cairan yang tak bisa keluar melalui kencing.

"Sejak usia 40 hari, anak saya diasuh oleh budenya, atau kakak saya sendiri karena kondisi perekonomian, dan saya single parent. Selama dalam kandungan tidak ada tanda-tanda hingga lahir juga normal. Namun terlihat ada yang beda saat enam bulan lalu atau bulan Juni lalu," kata Lailatul Barokah, Kamis (31/10/2019).

Pihak keluarga kesulitan membiayai perawatan dan penyembuhan Fadlun, sehingga hanya bisa dirawat di rumah. Pada Juni lalu pernah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen, tapi terpaksa pulang karena tidak ada biaya.

"Saat itu dia nangis terus dan terlihat badannya membengkak, lalu dirawat di RSUD Kajen. Sempat dinyatakan sembuh, tapi beberapa hari kemudian kambuh penyakitnya. Fadlun dirawat lagi, tapi karena tidak ada biaya, sehingga terpaksa pulang paksa," tutur Ny Sekar, bude yang merawat Fadlun.

Agar bisa meneruskan pengobatan untuk Fadlun, keluarga ini lalu membuat BPJS Kesehatan mandiri. Bocah ini kemudian dirujuk dan dirawat di Rumah Sakit Karyadi Semarang. "Saat ini bisa dibiaya dengan BPJS mandiri yang dibayarkan tiap bulan. Namun, kami kesulitan untuk biaya untuk menunggu dan transportasi Pekalongan–Semarang," kata Ny Sekar didampingi Lailatul Barokah.

Warga sekitar sering menjenguk Fadlun sambil memberikan bantuan ala kadarnya. Namun kondisi keluarga kurang mampu, sehingga butuh bantuan dari pemerintah atau dermawan untuk penyembuhan anak ini.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2186 seconds (0.1#10.140)