101 Keris Koleksi Mantan Bupati Wonogiri Dipamerkan di UNS

Rabu, 30 Oktober 2019 - 19:10 WIB
101 Keris Koleksi Mantan Bupati Wonogiri Dipamerkan di UNS
Pengunjung melihat keris yang dipamerkan di Keris Exhibition 2019 yang diadakan Javanologi UNS Solo, Rabu (30/10/2019). Foto/HUMAS UNS
A A A
SOLO - Sebanyak 101 keris koleksi mantan Bupati Wonogiri Begug Purnomosidi dipamerkan di acara Keris Exhibition 2019 yang diadakan Javanologi Universitas Sebelas Maret ( UNS ) Solo. Keris dipamerkan selama tiga hari mulai 29-31 Oktober 2019 di Museum UNS.

Rektor UNS Profesor Jamal Wiwoho mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi Javanologi UNS Mengelar Pemeran keris di museum UNS. Pameran merupakan salah satu rangkaian acara Museum Goes to Campus ke-4 di UNS .

"Keris adalah salah satu kekayaan budaya bangsa kita yang sangat luar biasa. Keris bagi masyarakat Jawa menjadi inti pusaran ilmu hikmah dan kanuragan yang melambangkan keperkasaan, pengasih dan penyayang," kata Jamal Wiwoho, Rabu (30/10/2019).

Nilai filosofi sebuah keris antara meliputi pengejawatahan, kekuatan suprastruktur (semesta), nilai kosmologis dan nilai kewibawaan. "Ini kira-kira yang harus dikaji lebih dalam oleh teman-teman sejawat kami dari Institut Javanologi UNS. Peranan UNS sebagai perguruan tinggi yang memiliki ahli di bidang seni dan budaya sangat strategis untuk menjadi daya," katanya.

101 Keris Koleksi Mantan Bupati Wonogiri Dipamerkan di UNS


Keris Exhibition 2019 adalah satu acara rangkaian pameran keris yang di dalamnya berisi berbagai macam kegiatan. Antara lain pameran sebanyak 101 bilah keris pusaka koleksi Begug Purnomosidi. Kemudian ada juga workshop mengenai jamasan keris dan pengetahuan metalogi keris. Juga ada workshop tentang bagaimana merawat lontar dan naskah kuno.

Seratusan keris koleksi Begug Purnomosidi yang dipamerkan ada lima hal yang bedakan. Yakni berdasarkan dapur, pamor, tangguh, warangka, dan pendhok. Di antaranya keris kebo lajer, tilam upih, naga siluman luk 5, bethok krawang, naga mangklar, pasupati, dan singo barong.

Keris tidak hanya dimaknai dari aspek religius magis. "Tetapi adalah produk kebudayaan warisan nenek luhur yang telah resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia nonbendawi," kata Kepala Javanologi UNS Profesor Sahid Teguh Widodo.

Sebagai pemilik kebudayaan, Bangsa Indonesia wajib melindungi, mengembangkan dan merawat kebudayaan sesuai dalam undang-undang kepurbakalaan.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9459 seconds (0.1#10.140)