Jual Motor Inventaris Kerja, Warga Boyolali Diamankan Polisi

Rabu, 30 Oktober 2019 - 17:19 WIB
Jual Motor Inventaris Kerja, Warga Boyolali Diamankan Polisi
Jual Motor Inventaris Kerja, Warga Boyolali Diamankan Polisi. Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
SLEMAN - Air susu dibalas air tuba. Peribahasa ini pas untuk menyebut tindakan warga Boyolalu, Jawa Tengah, TM, 34 ini. Bagaimana tidak, sudah diberi pekerjaan dan inventaris sepeda motor, malah dijualdan pergi tanpa meninggalkan pesan. Atas tindakannya tersebut, TM sekarang harus mendekam di tahanan Mapolsek Mlati, Sleman.

Kapolsek Mlati, Sleman, Kompol Hariyanto mengatakan terungkapnya kasus ini, setelah warga Sinduadi, Mlati, SLeman, YA, 46 melaporkan TM, warga Boyolali telah membawa kabur motor inventaris yang digunakan sebagai operasional kerjanya, pada Juli 2019 lalu. TM membawa motor itu dengan alasan akan mengecek toko elektronik di daerah Kalasan.

Namun saat dicek ternyata TM tidak ada di toko itu. Saat dihubungi lewat handphone, tidak ada jawaban hingga lost contact. Karena itu YA melapor kejadian itu ke Polsek Mlati.

“Petugas menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan. Setelah lima bulan dicari, TM dapat diamankan akhir pekan lalu di Boyolali. Namun unit motor yang dibawanya masih dalam pencarian karena sudah dijual Rp2,5 juta kepada orang lain,” kata Hariyanto, Rabu (30/10/2019).

Hariyanto mengatakan, sebenarnya TM dan YA ini berteman. Sebelum membawa kabur motor itu, TM datang ke Yogyakarta untuk mencari kerja dan bertemu dengan YA. Oleh YA, TM dipercaya untuk menjaga toko. Sebagai penjaga toko, TM diberi fasilitas sepeda motor matic AB 6022 OQ untuk sarana transportasi sehari-hari.

“Setelah sepekan bekerja, TM izin kepada YA akan ke toko Elektronik di Kalasan. Namun tidak kembali,” terangnya.

TM dijerat dengan pasal 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. Dihadapan petugas, tersangka mengaku melakukan penipuan dan penggelapan motor itu karena terdesak kebutuhan ekonomi. Uang hasil penjualan motor sudah habis untuk kebutuhan sehari-hari. "Uang hasil penjualan motor sudah habis, untuk makan," akunya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.2289 seconds (0.1#10.140)