Jaga Situasi Kondusif, Aparatur Sleman Dibekali Literasi Reksa Desa

Rabu, 30 Oktober 2019 - 15:15 WIB
Jaga Situasi Kondusif, Aparatur Sleman Dibekali Literasi Reksa Desa
Kepala Bakesbangpol membuka seminar pancasila di Sleman, Rabu (30/10/2019). Foto/Dok.Humas Pemkab Sleman
A A A
SLEMAN - Pemkab Sleman menyelenggarakan Seminar Pancasila bagi aparatur (organisasi perangkat desa (OPD), camat, TNI dan Polri di Sleman, Rabu (30/10/2019). Kegiatan ini untuk untuk mencegahan konflik melalui Gerakan Desa Deteksi Cegah Dini Menuju Desa Aman (Reksa Desa).

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Peneliti Pusat Studi Pancasila UGM Heri Santosa, Peneliti PSKP UGM Nurul Aini dan praktisi media Octo Lampito.

Kabid Bina Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Sleman, Sudiro menjelaskan, penyelenggaraan seminar ini wujud nyata implementasi Reksa Desa.

“Kegiatan ini sebagai media sosialisasi dan mendapatkan strategi yang tepat dalam mengimplementasikan gerakan Reksa Desa,” kata Sudiro.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan bahwa inisiasi pembentukan gerakan Reksa Desa tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) Sleman Nomor 36 Tahun 2019. Reksa Desa memiliki tugas untuk memelihara kondisi damai dalam kehidupan masyarakat serta merespons secara cepat dalam menyelesaikan secara damai permasalahan yang berpotensi menimbulkan konflik sosial.

“Reksa Desa dibentuk agar desa mampu menjadi penjaga bagi warganya,” kata Sri Purnomo dalam sambutan tertulis yang dibacakan kepala Bakesbangpol Sleman Heri Dwikuryanto.

Selain itu Reksa Desa juga mempunyai tugas melakukan komunikasi dan koordinasi dengan instansi atau lembaga lainnya dalam meredam potensi konflik.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4316 seconds (0.1#10.140)