Bantu Tangkap Napi Kabur, Dua Warga Diberi Penghargaan

Rabu, 30 Oktober 2019 - 11:22 WIB
Bantu Tangkap Napi Kabur, Dua Warga Diberi Penghargaan
mpat Warga Binaan Rutan Wates Kabur, Dua Berhasil Ditangkap.Foto : iNews.id/Kuntadi
A A A
KULONPROGO - Dua orang warga sipil di Kabupaten Kulonprogo AM dan War, mendapatkan penghargaan dari Rutan Kelas IIB Wates karena ikut berperan dalam penangkapan narapidana yang kabur.

Kedua warga mmebantu penangkapan tiga orang narapidana yang sempat kabur. AM melaporkan kepada petugas dan melakukan penangkapan terhadap dua napi yang kabur, Taufikurahman dan Abdul Azizi di wilayah Blumbang, Karangsari, Pengasih Kulonprogo. Sedangkan War, memberikan informasi keberadaan Sutristiyanto yang bersembunyi di kebun jagung yang ada di Beji, Wates, Kulonprogo.

“Penghargaan ini diberikan sebagai ungkapan rasa syukur keluarga besar Rutan karena pengungkapan kasus (napi kabur) dan koordinasi dengan institusi dan masyarakat,”jelas Kasubsi Pelayanan Tahanan, Rutan Wates Priyatno, Rabu (30/10/2019).

Dua warga ini telah memberikan informasi kepada petugas Rutan terkait keberadaan dua napi yang kabur. Tanpa mereka pengungkapan kasus ini akan lebih lama. “Penghargaan ini juga menjadi bukti autentik dari Kementerian Hukum dan HAM kepada warga,”jelasnya.

AM mengaku tidak menyangka langkahnya bersama empat warga lain mengamankan dua napi membuatnya diberikan penghargaan. Warga saat ini murni untuk membantu petugas Rutan. Apalagi sempat beredar informasi kalau ada napi yang kabur.

“Kita sempat ngobrol dengan mereka dan mau ngojek ke Kentheng. Tetapi kita tidak mau dan melaporkan kepada pegawai rutan sebelum ditangkap,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Mar yang memberikan informasi adanya napi Sutristiyanto di lahan persawahan. Menurutnya, saat itu dia tengah mencari sabit milik pemilik sawah yang tertinggal. Kebetulan dia juga tengah mencari rumput untuk pakan ternaknya. Namun saat itu dia bertemu dengan Sutristiyanto yang tiduran di kebun jagung. “Dia sempat minta dipijit tetapi saya tidak mau. Kakinya bengkak,”jelasnya.

Mar sempat bingung usai bertemu dengan orang tersebut. Saat itu napi sempat meminta tolong dan minta agar tidak melapor kepada polisi. Dari kata itu dia justru memiliki firasat yang kurang baik. Apalagi dua hari sebelumnya ada laporan napi yang kabur. “Saya kemudian bertemu Pak Toyo (TNI) dan saya minta diantar ke Rutan,” jelasnya.

Dari laporan inilah petugas rutan bersama polisi dan warga beramai-ramai mendatangi sawah. Hingga akhirnya Sutristiyanto berhasil ditangkap dan langsung dievakuasi ke dalam Rutan.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9096 seconds (0.1#10.140)