Pemkot Salatiga Revitalisasi Makam Leluhur Gus Dur

Rabu, 30 Oktober 2019 - 10:16 WIB
Pemkot Salatiga Revitalisasi Makam Leluhur Gus Dur
Suasana silaturahmi keluarga besar Ponpes Tebu Ireng dengan Wali Kota Salatiga Yuliyanto di rumah dinas wali kota. Foto/IST
A A A
SALATIGA - Pemkot Salatiga akan merevitalisasi makam leluhur Presiden Indonesia ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yakni Mbah Abdul Wahid di Cungkup, Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir. Anggaran biaya revitalasi telah dialokasikan pada APBD Perubahan 2019.

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto mengatakan, Pemkot Salatiga hanya bisa memfasilitasi pembangunan makam yang berada di atas lahan seluas 200 meter persegi tersebut.

“Restu dan sumbang saran dari keluarga besar Ponpes Tebu Ireng justru lebih berperan dalam mewujudkan pembangunan makam,” katanya, Rabu (30/10/2019).

Yuliyanto berharap, silaturahmi para Kyai di Salatiga dengan Ponpes Tebu Ireng senantiasa erat sehingga masyarakat Kota Salatiga selalu dekat dengan para ulama, kyai dan khususnya para kyai Nahdlatul Ulama (NU) yang ada di Kota Salatiga maupun yang berada di Ponpes Tebu Ireng Jombang.

Perlu diketahui, di dalam makam tersebut terdapat masjid Al Fudlola. Pada mimbar masjid terdapat tulisan angka Tahun 1334. Pilar dan lantai masjid juga masih terjaga keasliannya meskipun bangunan bagian depan sudah direnovasi.

Selain itu, di makam tersebut juga terdapat beberapa batu nisan kuno yang di era ini tidak lagi ditemukan bentuk seperti nisan tersebut.

“Keberadaan makam ini merupakan warisan leluhur yang bisa mengundang masyarakat luas untuk datang berziarah, sekaligus menjadi pertanda bahwa di Kota Toleran se-Indonesia ini ada makam ulama besar yang telah melahirkan nama-nama besar, seperti pendiri NU yakni KH Hasyim Asy’ari dan Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur,” tandasnya.

Sementara, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Salatiga Mustain menyatakan, sebelum revitalisasi makam dimulai, pihaknya telah bertemu dengan para alim ulama dan konsultasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya di Prambanan.

“Suatu kebanggaan tersendiri bagi Kota Salatiga, atas keberadaan makam yang memiliki riwayat sejarah bagi Bangsa Indonesia. Oleh karena itu kami sangat berhati-hati, dan akan menjadikan tempat ini sebagai salah satu warisan tokoh pahlawan nasional,” katanya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9614 seconds (0.1#10.140)