Sempat Ditolak Banser, FPI Tetap Anggap NU Saudara

Selasa, 29 Oktober 2019 - 00:05 WIB
Sempat Ditolak Banser, FPI Tetap Anggap NU Saudara
Meski sempat ditolak Banser, namun FPI Jawa Tengah tetang menganggap NU sebagai saudara. FOTO: iNews.tv/Taufik Budi
A A A
TEGAL - Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah sukses menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-2 di Tegal Jateng. Sementara penolakan dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) termasuk Banser, dianggap sebagai dinamika toleransi.

"Kalaupun ada aksi penolakan maupun demo itu bagian dinamika demokrasi. Terpenting ke depan kita ajak semua untuk duduk bersama jalin silaturahmi dalam rangka penguatan NKRI," kata Ketua Bidang Hukum dan Advokasi FPI Jateng, Zainal Petir, Senin (28/10/2019).

"NU dan ormas Islam lainya adalah saudara FPI. Pastinya sepakat untuk menjaga keutuhan bangsa dan agama," tambahnya.

Dia pun mengapresiasi petugas keamanan yang sigap melakukan penjagaan hingga kegiatan berjalan lancar. Musda diikuti lebih dari 600 peserta terdiri dari 23 pengurus DPW kabupaten/kota dan laskar serta simpatisan di Majelis Taklim Al Hikmah Lil Habib Baqir bin Hasan bin Syaikh Abu Bakar, Ketitang Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.

"Saya selaku Ketua Bidang Advokasi Hukum FPI Jateng menyampaikan terima kasih kepada TNI dan Polri serta Satpol PP yang telah mengawal dan mengamankan acara Musda," terangnya.

Salah satu hasil Musda adalah terpilihnya Habib Baqir sebagai Imam Daerah (ID). Imam Daerah hanya untuk tingkat provinsi. Prosesi pemilihan dalam Musda kedua diawali dengan pengajian, pembacaan tahlil, dan maulid nabi. Setelah pemilihan, dilanjutkan Diklat Kelaskaran Laskar FPI yang dipimpin Wakil Ketua Umum DPP FPI KH Jafar Sidiq.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1767 seconds (0.1#10.140)