Drone Buatan Pemuda Temanggung Bisa untuk Semprot Lahan Pertanian

Senin, 28 Oktober 2019 - 19:47 WIB
Drone Buatan Pemuda Temanggung Bisa untuk Semprot Lahan Pertanian
Drone Hope dalam uji coba penyemprotan lahan pertanian di Desa Candimulyo, Kecamatan Kedu, Temanggung, Senin (28/10/2019). FOTO/iNews/Didit Dono Hartono
A A A
TEMANGGUNG - Inovasi alat mesin pertanian (alsintan) dilakukan oleh sejumlah pemuda yang tergabung dalam Temanggung Aeromodeling Club (TMGAC). Bersama Kodim 0706, TMGAC membuat drone yang bisa digunakan untuk penyemprotan lahan pertanian.

Drone ini bernama Hope. Sesuai namanya, drone ini dibuat sebagai harapan untuk meningkatkan hasil pertanian warga. Perakit Drone Hope Ganit Lingga Rantika mengatakan, tim telah melakukan riset selama 8 bulan untuk menciptakan karya inovatif tersebut. Pengembangannya juga terus dilakukan hingga saat ini agar pergerakan drone lebih fleksibel dan mudah dibawa ke areal pertanian.

"Drone ini khusus diciptakan untuk menyemprot tanaman pertanian. Lahan seluas satu hektare dapat disemprot dalam waktu 10 menit," ujarnya, Senin (28/10/2019).

Menurutnya, untuk proses penyiraman, drone ini diberi kelengkapan tangki air yang dapat menampung sampai 16 liter. Sebagai tenaganya, digunakan dua buah baterai, serta pengereman memanfaatkan kontrol manual dan auto pilot.

"Auto pilotnya menggunakan GPS yang dapat di-setting. Untuk range-nya bisa mencapai 2,5 Km sehingga kemampuan penyemprotan dapat maksimal," katanya.

Pencetus pesawat tanpa awak untuk pertanian ini yakni Letkol Arm Yusuf Setiaji, yang menjabat sebagai Pabandya 2, pengadaan luar negeri staf logistik Mabes AD. Ide ini berawal dari keprihatinan terhadap teknologi di bidang pertanian sangat minim. Padahal di sisi lain, kondisi geografis yang ada di Temanggung sebagian besar berupa lahan pertanian.

"Ini sejalan dengan visi pemerintah daerah di Temanggung dalam mewujudkan ketahanan pangan. Bicara ketahanan pangan maka menyangkut ribuan hektare lahan sehingga kami buat alat ini untuk membantu mempermudah pekerjaan dan meningkatkan hasil pertanian," kata Yusuf.

Menurutnya, perakitan dan suku cadangnya dibuat langsung di Temanggung. Hanya beberapa bagian inti yang diimpor dari luar. "Drone ini 80% menggunakan bahan yang dijual bebas di Temanggung," tuturnya.

Saat uji coba, drone hope mampu terbang dengan mulus serta melakukan penyemprotan tanaman pertanian di Desa Candimulyo, Kecamatan Kedu, Temanggung. Meski sukses terbang dan melakukan penyemprotan, drone raksasa ini tidak diperjualbelikan. Pihaknya hanya menawarkan jasa penyemprotan tanaman pertanian sehingga dapat menambah lapangan pekerjaan.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.9233 seconds (0.1#10.140)