Kantongi Peserta Berbakat, Super Tiket Tambahan Disiapkan

Senin, 28 Oktober 2019 - 18:15 WIB
Kantongi Peserta Berbakat, Super Tiket Tambahan Disiapkan
Peserta Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Solo Raya saat mengikuti audisi hari kedua di kedua di GOR RM Said, Kabupaten Karanganyar, Senin (28/10/2019). Foto: SINDOnews/ Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Tim pencari bakat PB Djarum makin intensif peserta Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Solo Raya. Meski kalah saat fase turnamen dengan sistem gugur, peserta yang memiliki bakat istimewa dimungkinkan dapat meraih super tiket tambahan.

Manager Tim PB Djarum Fung Permadi mengemukakan, penampilan peserta yang lolos screening di hari kedua terlihat lebih baik. Sehingga, tim pencari bakat dapat memberikan penilaian tentang standar mereka. “Ketika tahap screening waktunya singkat, dan lawan belum tentu imbang,” kata Fung Permadi di sela sela pemantauan audisi hari kedua di GOR RM Said, Kabupaten Karanganyar, Senin (28/10/2019).

Dari segi teknik dan semangat, para peserta lebih terlihat karena mereka bermain game penuh. Sehingga kemampuan para peserta dapat lebih terespos. Ketika memasuki babak 16 besar, tim pencari bakat mulai menyiapkan tiket super tambahan bagi peserta yang memiliki bakat istimewa namun sudah kalah saat fase turnamen.

Dalam Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Solo Raya, memperebutkan 12 super tiket untuk berlaga di babak Final Audisi Umum yang akan diselenggarakan di Kudus, 20-22 November 2019. Sebanyak 12 super tiket rinciannya untuk putri U-11 dan U-13 masing masing dua super tiket. Sedangkan untuk putra U-11 dan U-13 masing masing empat tiket.

Sedangkan untuk super tiket tambahan, pihaknya belum bisa memastikan jumlahnya. Yang jelas mulai babak 16 besar untuk putra dan 8 besar untuk putri, penilaian untuk super tiket tambahan mulai dilakukan. Super tiket yang disediakan antara peserta putra dan peserta putri jumlahnya berbeda. Sebab jumlah peserta putri yang mendaftar hanya sepertiga dari peserta putra.

Super tiket tambahan untuk kota kota tempat penyelenggaraan jumlahnya berbeda beda karena menyangkut sisi kualitas peserta. Dari tiga kota, yakni Bandung, Purwokerto, dan Surabaya yang telah berjalan, jumlah terbanyak diberikan di Surabaya. “Surabaya ada sekitar 12 super tiket tambahan, Purwokerto dan Bandung sekitar 10 super tiket tambahan.

Sedangkan untuk Soloraya diperkirakan tidak akan jauh berbeda. Pihaknya sebenarnya sudah mengantongi beberapa nama yang dimungkinkan mendapat super tiket tambahan. Namun hal itu akan dimantapkan di hari terakhir, Selasa (29/10/2019). Pihaknya setiap tahun mencari peserta yang memiliki bakat untuk bisa didorong berprestasi di level internasional.

Disinggung mengenai peserta yang berhasil direkrut PB Djarum namun rontok di tengah jalan, beberapa tahun lalu jumlahnya sangat kecil. Namun setelah merekrut yang usianya makin kecil atau lebih muda, atlet yang rontok karena tidak tahan jumlahnya bertambah. “Dengan usia di bawah 10-11 tahun masih menikmati kebahagiaan sebagai anak anak di rumah dengan perhatian penuh dari orangtua,” urainya.

Namun mereka sudah harus tinggal di asrama, dan itu memang sebuah kesulitan yang cukup besar. Jumlah peserta yang mundur atau dimundurkan akibat hal hal tersebut sekitar 10-15%. Alasan utamanya karena belum siap terpisah dengan orangtuanya. “Kalau istilah Bahasa Jawanya masih Mbok Mbok’en. Bahkan ada yang masih ngompol,” tambahnya. Setiap tahun, PB Djarum rata rata mendapatkan rata rata sekitar 30 peserta yang masuk asrama.

Dalam audisi, proses penjaringan akan dipantau langsung oleh Tim Pencari Bakat yang berisikan legenda bulutangkis Indonesia dan juga pelatih PB Djarum. Skuad dikomandoi langsung oleh Fung Permadi dengan anggota tim Denny Kantono, Fran Kurniawan, Sigit Budiarto, Lilyana Natsir, Ellen Angelina, Fung Permadi, Basri Yusuf, Komala Dewi, Bandar Sigit, Imam Tohari, Reni dan Engga Setiawan.

Mereka akan terjun langsung memantau bakat istimewa para peserta baik dari segi teknik, skill hingga postur tubuh. Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 dapat diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U-11(berusia 6-10), dan U-13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun).
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1181 seconds (0.1#10.140)